"Sebelumnya rekem biometrik dipusatkan di Adi Sucipto, namun kini sudah bisa dilakukan di Kanwil Kemenag Riau sehingga memudahkan dan memberikan kenyamanan calon jemaah haji sekaligus karena aula tersebut cukup luas. Alhamdulillah proses rekam biometrik berjalan lancar," kata Kepala Bidang PHU, KAnwil Kemenag Riau, Erizon di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, proses rekam biometrik tidak berlangsung lama karena hanya membutuhkan waktu lima menit saja.
Ia menjeleaskan, bahwa selama ini rekam biometrik diperlukan untuk pembuatan visa umrah dan haji hanya dilakukan begitu para jemaah mendarat di Jeddah, Arab Saudi. Tapi sejak diberlakukannya sekitar Oktober 2018, proses rekam biometrik itu dipindahkan ke negara-negara asal jemaah haji dan umrah.
"Meski sudah berlangsung selama sepekan hingga hari ini, namun layanan terutama fasilitas alat perekam atau VFS masih minim," katanya.
VFS Tasheel hanya bisa melakukan 200 perekaman dalam satu hari, karena itu pihaknya mengkhawatirkan tidak bisa selesai sesuai dengan batas akhir waktu yang ditentukan. Padahal pengelola VFS Tasheel terkait tadinya berjanji menambah dua titik layanan lagi, tapi belum juga terwujud, sementara akhir April ini perekaman harus sudah selesai.
Erizon berharap pemangku kepentingan dan KBIH di kabupaten dan kota bisa memberikan informasi dan pengertian kepada jamaahnya terkait kendala dari kebijakan Pemerintahan Arab Saudi yang harus dijalani di Indonesia.
"Kita harus tunduk dengan aturan ini, sepanjang bisa berkoordinasi syukur-syukur layanan terbaik kepada jamaah bisa mereka akomodir, namun karena alasan keterbatasan anggaran dan SDM operator pihak VFS Tasheel tidak mudah mewujudkan usulan kami terkait perangkat dan titik layanan rekam biometrik itu," katanya.
Jika terwujud tiga titik saja, katanya lagi, pasti akan mempermudah jamaah Riau, contoh di Inhu bisa digabungkan dengan Inhil dan Kuansing, untuk Kota Pekanbaru proses rekam biometriknya bisa digabungkan dengan Pelelawan, Siak, Kampar, Meranti dan Rohul. Berikutnya Dumai digabungkan dengan Rohil dan Bengkalis.
Tercatat sampai kini, total jamaah yang telah melakukan perekaman sebanyak 667 CJH. Sementara yang sudah diusulkan dan dientri ke Indohaj sebanyak 4.117 CJH. Dan CJH yang sudah disetujui oleh Indohaj itu sebanyak 2.115.
"Artinya waktu yang sudah dilalui selama sepekan ini, sudah mencapai 600 jamaah, maka sekarang akan kita usulkan ke pihak VFS Tasheel rata rata 200 jamaah perhari. Walaupun permintaan dari jamaah 250, namun yang bisa diselesaikan dalam satu hari maksimal hanya 200 CJH saja," kata Erizon.
Diperkirakan butuh waktu selama 25 hari untuk perekaman yang dilakukan sebanyak 200 perhari, ini masih bulan Maret, masih ada waktu. Sedangkan untuk melakukan rekam Biometrik caranya data jamaah harus dientri dulu, setelah disetujui oleh VFS Tasheel baru kemudian dikirim jadwalnya via email, dan baru bisa memanggil jamaah.
Koordinasi seperti ini yang perlu dijaga secara berkelanjutan, katanya lagi dan jika perlu 24 jam bidang PHU bisa aktif mengecek email yang masuk dari VFS Tasheel, kadang ada yang sudah tengah malam baru dibaca dan itu langsung direspon.
Pewarta: Frislidia
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019