Surabaya (ANTARA) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan untuk memproduksi tiga ribu unit Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) per tahun yang saat ini sedang dalam proses persiapan, untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di pedesaan.
"Kemenperin mendorong Alat Mekanis Multiguna Desa. Dan itu sudah bisa produksi tiga ribu unit per tahun," kata Airlangga di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Airlangga yang ditemui usai membuka pameran mobil "Gaikindo Indonesia International Auto Show" (GIIAS) 2019 itu mengatakan, produksi tersebut bisa meningkat sampai 15 ribu unit per tahun.
Ia mengatakan, untuk prototype AMMDes sudah tersebar di beberapa wilayah, seperti Palu, Lampung dan Jawa Tengah.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian terus mendorong kemandirian industri nasional dalam mengembangkan AMMDes agar kompetitif di pasar domestik, di mana alat dengan fungsi utama mengakomodasi kebutuhan masyarakat di pedesaan tersebut akan mulai dipasarkan pada April 2019.
Pengembangan angkutan pedesaan, kata dia, untuk mendukung transportasi pascapanen atau alat angkut hasil panen hortikultura.
AMMDes sebelumnya juga telah melalui berbagai tahapan pengembangan dan uji coba, termasuk dilakukan uji tipe dengan model dasar, yaitu unit yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO).
Mesin yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik, seperti di medan off road dan berbukit.
Modelnya dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 HP, dengan dilengkapi sistem suspensi, sabuk pengaman tiga titik, sistem differential lock pada roda penggerak belakang, sistem pengereman hidrolik, rem tangan, lampu sorot depan, lampu belok, lampu rem, lampu mundur, klakson, windshield glass dan wiper.
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) AMMDes-KMW sekitar 90 persen, dan hanya transmisi dan beberapa bagian dari mesin saja yang masih impor.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019