Jakarta (ANTARA) - Ashleigh Barty mencapai final terbesar dalam karirnya, Kamis waktu setempat, setelah unggulan 12 asal Australia itu menyisihkan unggulan 21 Anett Kontaveit dari Estonia, 6-3, 6-3 pada pertandingan semifinal Miami Open yang terganggu hujan.
"Jelas cuaca adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, dan sedikit membuat frustrasi, kami beberapa kali mengalami, hujan sebentar," kata Barty dalam jumpa pers pascapertandingan dalam laman WTA, Jumat.
Barty yang berusia 22 tahun itu pekan depan masuk deretan petenis 10 peringkat teratas untuk pertamakalinya setelah mengalahkan unggulan ketiga Petra Kvitova dalam perempatfinal yang merupakan kemenangan pertamanya dalam lima pertemuan melawan petenis Ceko itu.
Petenis Australia itu memperpanjang perjalanannya di Miami dengan keluar sebagai pemenang pada pertemuan pertamanya dengan Kontaveit setelah bermain selama satu jam dan 16 menit.
Barty mengumpulkan winner lebih banyak dibandingkan dengan Kontaveit, 13 berbanding 11, dan memenangi 83 persen poin dari servis pertamanya. Kontaveit kehilangan servisnya lima kali dan melakukan 33 kekalahan sendiri.
"Saya sangat bangga dengan diri saya dan tim saya karena mempercayai proses dan menikmati perjalanan," tambah Barty. "Saya kira kami mendapat beberapa kesempatan luar biasa di lapangan untuk melakukan beberapa hal yang sangat istimewa."
Barty akan berusaha meraih gelar terbesar sepanjang karirnya ketika menghadapi pemenang pertandingan semifinal antara unggulan kedua Simona Halep dari Rumania dan unggulan kelima asal Republik Ceko Karolina Pliskova. Barty mempunyai rekor menang-kalah 2-2 melawan Pliskova, sementara ia kalah dalam dua dari tiga pertemuan dengan Halep.
"Keduanya sulit," kata Barty mengakui. "Pasti saya tidak mengharapkan yang lain."
Baca juga: Singkirkan Wang, Halep ditantang Pliskova di semifinal Miami Open
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019