Surabaya, 28/10 (ANTARA) - Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat (AS) di Surabaya mencatat 245 orang Indonesia kini bermukim dan bekerja di Amerika Serikat (AS), namun jumlah imigran asal Indonesia itu masih tergolong sedikit dibanding imigran dari negara lain. "Karena itu, kami membuka program undian `Diversity Visa` bagi orang Indonesia untuk menjadi bagian dari 50.000 orang asing yang mendapatkan ijin tinggal di AS pada tahun 2008," kata Wakil Konsul AS di Surabaya, Mika I McBride, di Surabaya, Minggu. Ia mengatakan 245 orang Indonesia yang tinggal dan bekerja di AS itu merupakan data terakhir tentang jumlah orang Indonesia yang telah menang undian "green card lottery" hingga 2007. "Kami sendiri tidak tahu jumlah orang Indonesia yang berasal dari Surabaya (wilayah Konjen AS di Surabaya yang meliputi Jatim, Jateng, dan Indonesia Timur) dan telah tinggal di AS, namun jumlah orang Indonesia di AS masih kurang banyak," katanya. Menurut dia, hal itu berbeda dengan orang dari Meksiko, Kanada, dan Filipina yang sudah "dilarang" untuk mendapatkan "Diversity Visa" di AS, karena jumlah orang dari negara-negara itu sudah dianggap banyak. "Kalau dibiarkan akan terjadi ketimpangan yang justru bertentangan dengan prinsip diversity (keragaman) itu sendiri," katanya, didampingi Humas Konjen AS di Surabaya, John Taylor. Diversity Visa itu, katanya, akan dibuka mulai 3 Oktober hingga 2 Desember 2007 dengan biaya gratis bagi 50.000 orang dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. "Caranya dapat dilakukan secara online melalui situs www.dvlottery.state.gov, kemudian hasilnya akan disampaikan dalam bentuk surat tertulis kepada mereka yang dianggap memenuhi persyaratan," katanya. Untuk mengetahui siapa yang memenangkan undian "Diversity Visa" tahun 2007 dan berhak tinggal di AS itu, katanya, akan diumumkan melalui surat pada Mei-Juli 2008. "Mereka yang menerima surat berarti disetujui, tapi yang tidak berarti belum disetujui," katanya. Ia mengatakan orang Indonesia yang mengurus visa imigran memang belum banyak, karena orang Indonesia umumnya mengurus visa non-imigran untuk sekolah, bisnis, turis/wisata, atau sekedar transit di AS. "Mereka yang mengurus visa nonimigran di Konjen AS di Surabaya mencapai 20 ribu orang pada tahun lalu dan mayoritas disetujui dengan jumlah terbanyak untuk tujuan bisnis dan turis/wisata," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007