Tokyo, Jepang (ANTARA) - Kejuaraan tarung bebas One Championship melahirkan banyak juara yang diantaranya adalah Aung La N Sang asal Myanmar serta Eduard Folayang dari Filipina dan keduanya dinilai menjadi sebuah kesukseskan dari kegiatan yang tidak hanya fokus pada prestasi itu.
"Di Myamnar, dia (Aung) sudah dianggap menjadi pahlawan. Saat dia tanding, banyak masyarakat yang menggelar nonton bareng maupun memberi dukungan langsung. Dia sudah menjadi inspirator," kata CEO One Championship Chatri Sityodtong saat menjadi pembicara pada Nielsen Present : A New Era of Sport in Japan di Tokyo, Jepang, Jumat.
Begitu juga dengan Eduard Folayang, Chatri menceritakan jika petarung asal Filipina ini berasal dari keluarga miskin yang memiliki sembilan anak dan lima diantaranya meninggal. Namun, saat bergabung dengan One Championship semuanya menjadi berubah. Dia menjadi salah satu kesuksesan petarung yang merangkak dari bawah.
Folayang dikenal sebagai petarung yang cinta dengan keluarga. Namun, jika sudah berada di lokasi pertarungan, semuanya berubah. Kemenangan demi kemenangan terus diraih dan akhirnya mampu menyandang predikat juara dunia One Championship di kelas lightweight.
Keperkasaan petarung berusia 35 tahun itu bakal diuji pada One : A New Era di Ryogoku Kokugikan, Tokyo Jepang, Minggu (31/3). Adapun lawan yang dihadapi adalah petarung tuan rumah Jepang, Shinya Aoki.
Melalui One : A New Era, Chatri juga menjelaskan jika pihaknya akan menanamkan nilai-nilai Asia melalui cabang olahraga bela diri yang ada. Apalagi, Asia banyak memiliki cabang olahraga bela diri yang sejak awal menanamkan integritas, kemanusiaan, kebanggaan, kehormatan, keberanian, serta disipilin.
"Di Jepang ada karate, judo. Thailand ada muay thai, Korea ada taekwondo, Filipina ada kali dan tinju. Di Indonesia ada pencak silat," kata pria yang juga pendiri One Championship di hadapan perwakilan pengusaha Jepang itu.
Untuk itu, kata dia, semuanya harus dimaksimalkan. Prestasi atlet diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi semuanya terutama dalam menanamkan nilai integritas, kemanusiaan, kebanggaan, kehormatan, keberanian, serta disipilin.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019