Timika, Papua (ANTARA News) - PT Freeport Indonesia (PTFI) bertekad tetap mendukung penuh pengembangan olahraga rugby di Papua khususnya di Kabupaten Mimika dengan mengirim Tim Koteka`s Rugby Papua dan Menaga Banti Rugby mengikuti berbagai kejuaraan internasional baik dalam maupun luar negeri.
"Pimpinan PTFI melalui Department Social out reach & Local Development (SLD) punya komitmen tinggi untuk memberi dukungan bagi pengembangan olahraga rugby baik kepada pengurus maupun komunitas masyarakat Papua yang ada di sekitar areal operasi pertambangan," tutur staf senior Community Leason Office (CLO) Department SLD, Salmon Naa SH mewakili Manajemen PTFI di Denpasar, Minggu
Dengan dukungan PTFI yang demikian besar terhadap pengembangan olahraga rugby di Papua, saat ini tercatat ada puluhan hingga ratusan atlit rugby mulai dari tingkat anak-anak, remaja maupun dewasa di Mimika.
Olahraga rugby yang diperkenalkan di Mimika sejak tahun 1996 bahkan kini menjadi olahraga terpopuler di kawasan tiga desa sekitar Tembagapura yakni Banti, Aroanop dan Tsinga.
"Di wilayah dataran tinggi Mimika -tiga desa sekitar Tembagapura- olahraga rugby sangat berkembang pesat. Ada sekitar 40-an atlit mulai dari tingkat anak-anak hingga orang dewasa yang saat ini kami bina di Banti. Ini menunjukkan olahraga rugby mulai populer di Papua khususnya di Mimika," kata Salmon.
Salmon menyayangkan tidak ikutsertanya Tim Menaga Banti Rugby yang seluruh atlitnya berasal dari tiga desa di sekitar Tembagapura dalam kejuaraan internasional rugby Bali Ten`s, 26-28 Oktober di Canggu Bali lantaran situasi di Banti hingga kini masih belum aman dari konflik perang suku dengan masyarakat Kimbeli.
"Tim Menaga Banti terpaksa kami batalkan ikut kejuaraan Bali Ten`s lantaran para atlit hingga kini tidak bisa keluar dari Banti. Kami tidak mau mengambil resiko untuk kemberangkatkan mereka," tutur Salmon.
Masih terkait dengan upaya pengembangan rugby di Mimika, menurut Salmon ke depan Pengurus Rugby Kabupaten Mimika akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) serta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk memperkenalkan olahraga ini ke sekolah-sekolah.
Dengan demikian, dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang akan lahir bibit-bibit atlit rugby handal yang dapat mewakili Mimika dan Papua bahkan negara dalam berbagai kejuaraan dalam dan luar negeri.
Kendati demikian, kata Salmon, atlit rugby harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat mengingat permainan rugby sangat mengandalkan kekuatan (power full contack).
Dukungan untuk pengembangan rugby ke sekolah-sekolah di Mimika juga diungkapkan oleh Sekretaris Komisi C DPRD Mimika, George Deda. Menurut Deda, pengurus Rugby Mimika sejak tahun 2005 merencanakan hal itu namun tidak dapat direalisasikan lantaran keterbatasan dana.
"Selama ini kegiatan rugby di Mimika dan Papua disponsori oleh sponsor tunggal PTFI dan perusahaan privatisasi serta kontraktornya. Kami berharap Pemerintah Daerah dan Pemerintah Provinsi Papua juga terlibat serius dalam mendukung pengembangan rugby di Papua," kata Deda. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007