Yogyakarta (ANTARA) - Ma'ruf Amin, Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin menghadiri kegiatan "Yogya Nyawiji Nderek Kiai" yang dimeriahkan dengan sholawatan bersama pimpinan Mafia Sholawat Gus Ali Gondrong di Lapangan Tempel, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/3) malam.

Kegiatan "Yogya Nyawiji Nderek Kiai" dihadiri ribuan orang komunitas Mafia Sholawat dari Yogyakarta dan sejumlah daerah lainnya, di antaranya, Wonogiri, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Purwodadi, dan Sragen.

Anggota Komunitas Mafia Sholawat ini datang dengan membawa bendera-bendera yang menunjukkan asal mereka.

Ketika Kiai Ma'ruf bersama istri, Wury Estu Handayani, dan rombongan tiba di lokasi, disambut oleh Gus Ali Sodikin yang lebih populer dengan nama Gus Ali Gondrong, dengan penampilan sholawat serta sejumlah lagu-lagu, seperti Yalal Waton, Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, Padamu Negeri, serta Syukur.

Kiai Ma'ruf Amin dan istri tampak mengikuti gerakan-gerakan yang diarahkan Gus Ali Gondrong saat memimpin sholawatan.

"Kita kehadiran guru, sesepuh, dan tokoh Nahdaltul Ulama, KH Ma'ruf Amin. Malam ini Ngayogyakarta Nyawiji Nderek Kiai untuk keutuhan NKRI," ujar Gus Ali Shodikin saat memimpin sholawat.

Menurut Gus Ali, sudah saatnya ulama menduduki pemerintahan. Karena itu, dia mengajak masyarakat Yogyakarta untuk mendoakan dan mendukung Kiai Ma'ruf yang tampil sebagai Cawapres, untuk memenangkan pemilu Presiden 2019.

"Sudah saatnya Kiai turun gunung, kembali pada Nahdlatul Ulama, Aamiin," lanjut Gus Ali.

Kiai Ma'ruf Amin saat menyampaikan sambutan, mengaku senang bisa ikut bersholawat bersama warga Sleman Yogyakarta. Di hadapan hadirin, KIai Ma'ruf berdoa agar negara Indonesia selalu dijaga oleh Allah SWT.

"Malam ini saya sangat berbahagia karena saya ikut bersalawat bersama Gus Ali Gondrong. Mudah-mudahan kita dapat berkahnya dan kita bertekad untuk menjaga NKRI, karena NKRI bagi kita adalah harga mati. Karena itu NKRI tidak boleh bubar," ujar Ma'ruf.

Menurut Ma'ruf, sejak dulu Nahdlatul Ulama sudah menjaga dan memperjuangakan bangsa dan negara, sehingga NKRI sudah menjadi sebuah kesepakatan.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019