Dari pelatihan pembangunan kapasitas yang diberikan Indonesia, kami belajar banyak untuk mengatur pemerintahan dan mengurus bangsa kami secara mandiri, InsyaAllah," kata diaAmman (ANTARA) - Saja Marwan Zalloum, pegawai di Kantor Wali Kota Hebron, Palestina, mengharapkan ada pelatihan teknis dari Indonesia tentang pemanfaatan sosial media untuk menyebarkan situasi terkini dari Palestina
"Khususnya situasi dari H2, wilayah Hebron yang diduduki Israel setelah Netanyahu menolak memperpanjang kehadiran TIPH di Kota Tua Hebron," kata dia di Amman, Jordania, Jumat.
Ditemui di sela-sela penutupan pelatihan teknis dari pemerintah Indonesia tentang pengadaan barang dan jasa (tender) dan tata kelola pemerintahan yang baik, Saja menceritakan bahwa sejak Temporary International Presence in Hebron (TIPH) pergi, situasi makin menyiksa bagi warga Palestina.
"Karena sudah tidak ada lagi yang mengawasi sehingga Israel merasa mereka yang berkuasa dan bertindak sewenang-wenang. Kekerasan tentara Israel tidak pandang bulu, orang dewasa, orang tua, bahkan anak-anak, semuanya merasakan," kata Saja, yang ayahnya meninggal ditembak tentara Israel.
Menurut Saja, saat ini walikota Hebron, telah menyerukan kepada warga Palestina, khususnya anak-anak muda, untuk memanfaatkan ponsel pintar mereka untuk memotret atau merekam video jika terjadi insiden kekerasan dengan militer Israel kemudian mengunggah ke media sosial.
Namun, belum banyak yang bisa yang melakukannya secara efisien dan efektif karena mereka asal ambil, terlebih lagi akses internet juga dikuasai Israel.
"Bagaimana mengabarkan ketidakadilan yang kami terima di rumah kami sendiri, bagaimana membuat dunia tahu bahwa kekerasan Israel kepada Palestina nyata adanya," kata dia.
Namun, Saja juga berharap bahwa penggunaan media sosial secara efektif juga bisa dimanfaatkan untuk mengabarkan kepada dunia bahwa Palestina siap dan mampu menjadi negara merdeka, misalnya tentang produksi minyak zaitun atau kurma yang berkualitas dan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sana.
Dengan begitu, Saja berharap makin banyak negara yang mengakui kemerdekaan Palestina dan memaksa Israel untuk mematuhi resolusi PBB dan hukum internasional.
"Harapan saya Israel berhenti menjajah kami, mematuhi hukum internasional dan dengan begitu Palestina benar-benar merdeka secara politik, maupun ekonomi," kata dia.
Untuk itu, Saja juga berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang konsisten mendukung perjuangan Palestina untuk menjadi bangsa merdeka, baik secara bilateral maupun di tingkat internasional.
"Dari pelatihan pembangunan kapasitas yang diberikan Indonesia, kami belajar banyak untuk mengatur pemerintahan dan mengurus bangsa kami secara mandiri, Insya Allah," kata dia.
Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019