Solo (ANTARA News) - Ratusan guru yang dinyatakan gagal Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) Rayon 13, kembali melakukan aksi mendatangi Kampus II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta, Kamis.
Mereka mendatangi gedung FKIP UNS Surakarta, menuntut kelulusan penuh pada seluruh peserta yang gagal mengikuti ujian praktik.
Salah seorang perwakilan guru, Sudiyono, yang mengajar di SMPN 1 Jogonalan Klaten, mengatakan, seluruh guru yang dinyatakan gagal PLPG sudah sepakat tidak akan berhenti berjuang sampai ini terpenuhi.
Selain itu, mereka juga sepakat siap mengadu ke Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng. Mereka akan mengirimkan dua orang perwakilan disetiap kabupaten/ kota untuk mengadukan PGRI.
"Kami terus berjuang agar terpenuhi tuntutan untuk meluluskan semua perserta yang gagal ujian praktik," katanya.
Menurut dia, seharusnya yang nama diklat itu tidak ada ketentuan lulus dan tidak, tetapi yang ada hanya peringkat, maka pelaksanaan PLPG harus ditinjau kembali.
Selain itu, mereka juga akan meminta klarifikasi tentang temuan sejumlah kasus yang terjadi selama PLPG.
Beberapa perwakialan guru tersebut sempat bertemu Pembantu Dekan II FKIP, Sugiyanto dan Pembantu Dekan III Amir Fuady di FKIP UNS, Ngoresan Jebres atau tempat berlangsungnya ujian praktik, tetapi tidak ada jawaban yang jelas.
Ketua Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13, Furqon Hidayatullah mengatakan, meskipun demo terus berlangsung, tetapi ujian praktik ulang tetap berjalan lanca.
Ujian praktik tersebut, kata dia, sudah sesuai dengan rapat denga tim monev Dikti dan rekomendasi dari Dikti, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
Namun, jika ada kesalahan dalam pendataan nilai, maka bisa dilakukan klarifikasi melalui surat pengantar dinas pendidikan.
"Bagi peserta yang dipanggil untuk mengikuti ujian praktik tapi tidak hadir mulai Tanggal 7 hingga 10 Januari ini, dianggap mengundurkan diri," katanya menegaskan.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009