Cilacap (ANTARA News) - Setelah dua hari melakukan penyisiran di Pulau Nusakambangan, hari Sabtu, polisi bersama petugas lembaga pemasyarakatan mulai melakukan pengejaran terhadap terpidana mati Abdul Hasan di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap, Jateng. Abdul Hasan yang melarikan diri dari Lapas Batu Nusakambangan, Kamis (25/10), diperkirakan bersembunyi di Kelurahan Kutawaru lantaran jaraknya cukup dekat dengan Pulau Nusakambangan. Sejumlah warga Kutawaru yang ditemui ANTARA News mengatakan, ada beberapa warga sempat melihat orang yang memiliki ciri-ciri mirip buronan tersebut. "Dini hari tadi, sekitar pukul 02.30 WIB, seorang tukang perahu dihampiri seorang yang memiliki ciri-ciri mirip buronan tersebut dan minta diseberangkan," kata Suyan, salah seorang warga Kutawaru. Lantaran sepi dan gelap, kata dia, tukang perahu itu takut dan meninggalkan orang tersebut. Ia mengatakan, setelah beberapa saat tukang perahu tersebut kembali namun orang yang meminta diseberangkan tersebut sudah tidak ada. "Menurut tukang perahu, orang itu tidak bisa berbahasa Jawa dan giginya ompong," katanya. Secara terpisah, warga lain bernama Lisa saat menumpang perahu "compreng" bersama juga sempat mendengar pembicaraan warga yang melihat orang bercirikan mirip buronan itu. "Beberapa warga melihat orang yang mirip dengan buronan tersebut berjalan ke arah sebuah bukit di Kutawaru yang dikenal dengan nama Kodokan," katanya. Terkait dengan dugaan napi tersebut lari ke wilayah Kutawaru, Sugeng, tokoh masyarakat setempat mengajak warga untuk meningkatkan kegiatan siskamling. Menurut dia, ada kemungkinan napi itu lari ke Kutawaru karena jaraknya dengan Pulau Nusakambangan cukup dekat hanya beberapa puluh meter. "Segara Anakan yang membatasi Nusakambangan dengan Kutawaru cukup sempit, hanya beberapa puluh meter saja," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007