Jakarta (ANTARA) - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebutkan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, siap menghadapi debat keempat Pilpres yang akan berlangsung pada Sabtu (30/3).

"Dalam debat nanti Prabowo akan santun dan tidak akan menyerang. Prabowo hanya fokus saja pada program-program unggulan beliau tanpa perlu menyerang Pak Jokowi. Prinsip Pak Prabowo, kita bisa menang tanpa perlu menyerang," kata Juru bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, dalam diskusi Kedai Kopi, di Jakarta Kamis.

Dalam debat keempat nanti kata dia, Prabowo akan berbicara soal bagaimana menjadikan TNI yang profesional dan dicintai rakyatnya.

"Kita pasti ingin menjadikan TNI kita TNI yang profesional. Tentara rakyat yang dicintai rakyat tapi juga mempunyai efek gentar di negara-negara kawasan," kata dia.

Ia juga menyinggung wacana menempatkan perwira menengah dan tinggi TNI untuk mengisi jabatan di instansi sipil, yang pernah diartikan sama saja mengembalikan peran Dwifungsi TNI.

Wacana itu, kata dia, sebagai bentuk kemunduran reformasi dan demokrasi Indonesia.

"Pamen dan perwira tinggi yang tidak dapat jabatan dilibatkan ke institusi sipil, saya rasa itu kebijakan yang salah. Seharusnya anda tambah anggaran di TNI, perintahkan Panglima kembangkan struktur organisasi, kasih anggaran lalu dikasih anggaran yang cukup untuk latihan. Jadi intinya kita akan fokus, jangan sampai ada dwifungsi," tuturnya.

Selain itu, dia juga bicara soal janji untuk meningkatkan kesejahteraan para prajurit TNI serta personel Kepolisian. Menurutnya, anggaran untuk Polri juga bakal meningkat jika Prabowo-Sandiaga menang.

Ia juga bicara soal Prabowo yang bakal terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Dia menekankan mendukung kemerdekaan Indonesia adalah perintah UUD 1945.

"Soal Palestina, itu pasti kemerdekaan Palestina akan diperjuangkan. Politik bebas dan aktif, lalu mendukung kemerdekaan Palestina itukan perintah UUD 45 di pembukaan di mana disebutkan menolak segala bentuk penjajahan," katanya.

Politisi Partai Gerindra ini pun mengkritisi Presiden Jokowi yang jarang hadir dalam pertemuan negara-negara dan pemimpin dunia di forum-forum internasional.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019