"Pencegahan salah satunya menggunakan kondom secara benar setiap kali berhubungan seksual. Tapi sayangnya kondom tidak bisa menutupi semua area genital, sehingga masih ada area yang berisiko terkena," kata dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Dian Pratiwi, SpKK, FINSDV, FAADV di Jakarta, Kamis.
Dian mengatakan, vaksinasi HPV dan melakukan hubungan seksual monogami dua arah bisa menjadi tindakan pencegahan.
Tak seperti kebanyakan penyakit, kutil kelamin tak memiliki gejala awal dan sulit dibedakan dari sekedar jerawat atau benjolan pada area organ intim termasuk dubur dan anus.
"Tidak bergejala, tidak perih, tidak gatal tetapi mudah menular. Tidak fatal, tidak membuat penderita meninggal tetapi berdampak psikologis seperti malu, marah, cemas dan tidak percaya diri," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV dalam kesempatan yang sama.
Penyebabnya adalah HPV (Human papillomavirus). Ada 10 tipe HPV yang menyebabkan kutil kelamin. Dari 10 ada dua yang lebih populer mengakibatkan kutil pada kelamin yakni tipe 6 dan 11.
"Bentuknya (kutil) datar tapi timbul, misalnya di batang kemaluan, di selangkangan bisa juga menonjol atau bentuk spiky. Ada juga yang berbentuk seperti kembang kol. Yang sering tak disadari itu yang bentuknya flat," papar Anthony.
Baca juga: Waspadai kutil kelamin yang muncul tanpa gejala awal
Baca juga: Sakitkah pemeriksaan pap smear?
Baca juga: Fantastis! Harga kondom di Venezuela tembus Rp9 juta
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019