Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap pemilihan mitra bisnis melalui "beauty contest" bisa menjadi pola dalam proyek pembangunan infrastruktur.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pariwisata Kosmian Pudjiadi dalam diskusi mengenai pembangunan infrastruktur di Jakarta, Kamis, menilai pola lelang "beauty contest" memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan pola lelang yang digunakan saat ini.
"Untuk presiden yang akan datang, siapa pun nanti yang terpilih, kami imbau pembangunan infrastruktur sekarang itu tender berdasarkan 'lowest price' (harga terendah). Beberapa negara lain itu sudah ditinggalkan, tendernya pakai 'beauty contest'," katanya.
Menurut Kosmian, lelang dengan pertimbangan harga terendah merupakan peninggalan era penjajahan yang sarat korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Mutu pembangunan juga cenderung banyak dipangkas, demikian pula teknologi yang tidak berkembang dalam sistem lelang tersebut.
"Jadi tendernya 'beauty contest'. Pemerintah menetapkan harga dari konsultan, mereka (dunia usaha) mengajukan teknologi dan lainnya. Ini yang diutamakan. KKN akan sedikit sekali karena terbuka mulai dari harga, teknologi, pendanaan, jaminan hingga lamanya proses (proyek)," terangnya.
Kosmian menyebut pola "beauty contest" akan dapat membuka pasar bagi kalangan swasta yang selama ini selalu merasa tersisih dalam pembangunan infrastruktur. Pasalnya, BUMN dianggap terlalu banyak mengambil peran dalam pembangunan infrastruktur.
"Jadi imbauan kami, tetap bangun infrastruktur tapi pembangunannya melalui 'beauty contest'. BUMN seharusnya hanya lakukan proyek yang tidak diambil swasta karena tidak 'feasible'. Jadi swasta bisa adu teknologi dan lainnya," tuturnya.
Dunia usaha sendiri, lanjut Kosmian, mengapreasiasi pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan pemerintahan Jokowi-JK.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019