Solo (ANTARA) - Tim Cyber Polres Kota Surakarta terus melakukan deteksi dan memantau adanya penyebaran berita hoaks yang makin ramai di media sosial menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
"Tim Cyber Polresta Surakarta mendeteksi adanya penyebaran berita hoaks menjelang pelaksanaan Pemilu ini, yang terus meningkat," kata Wakil Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andhi Rifai, di Solo, Kamis.
Menurut Andhi Rifai berita hoaks yang muncul di medsos sekarang ini, cukup bervariasi contohnya, sebuah ajakan agar tidak menggunakan hak suaranya atau golput pada 17 April 2019, Sara, fitnah, intimidasi dan lainnya.
"Berita-berita hoaks itu, mulai muncul di jam-jam tertentu sekitar pada malam hari," kata Andhi.
Bahkan, berita hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dari mana sumbernya tersebut rata-rata muncul sebanyak delapan hingga 10 kali setiap hari. Padahal, sebelumnya kadang satu hari tidak muncul berita hoaks di medsos.
"Berita hoaks itu, sangat cepat penyebarannya, karena banyak follower," katanya.
Pihaknya sudah mengimbau masyarakat agar lebih bijaksana dan teliti saat menerima berita-berita di medsos, karena sekarang terus meningkat informasi yang tidak jelas asal-usulnya itu.
"Kami imbau masyarakat untuk berhati-hati agar tidak terkecoh dengan berita hoaks, terutama mendekati pelaksanaan pemilu ini. Penyebaran berita hoaks makin masif," katanya.
Tim Cyber Polresta yang memiliki 38 personel setiap hari terus melakukan pemantau dan patroli di medsos untuk mendeteksi penyebaran berita hoaks itu.
"Kami sudah koordinasi dengan Bareskrim Polri khususnya Cyber untuk mendeteksi penyebar hoaks yang lokasinya di luar Solo. Jika kasus di dalam Kota Solo anggotanya bisa menangani dengan menjerat pelaku dengan Undang Undang ITE.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah komunitas untuk meredam penyebaran hoaks. Pihaknya menduga penyebaran hoaks menjelang pemilu dilakukan secara sengaja untuk tujuan tertentu.
"Namun, kami hingga sekarang belum ada pelaku yang ditangkap," katanya.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019