pembongkaran mafianya harus bekerja sama dengan para pihak di seluruh lokasi (asal komodo) ituJakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengecam keras perburuan liar dan penyelundupan anak komodo termasuk kasus jual beli komodo yang diungkap Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
"Kami mengutuk keras tindakan penyelundupan dan jual beli komodo," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno kepada Antara, Jakarta, Kamis.
Dia menuturkan penegakan hukum tentu dilakukan kepolisian dan KLHK untuk mendalami dan membongkar mafia perdagangan komodo.
Baca juga: Pemprov nilai BTNK lemah awasi kawasan Taman Nasional Komodo
"Pasti sekarang sedang (kasus jual beli komodo) ditangani oleh Polda Jawa Timur kan, tapi pembongkaran mafianya harus bekerja sama dengan para pihak di seluruh lokasi (asal komodo) itu," ujarnya.
Dia mengatakan komodo-komodo dalam kasus penyelundupan itu akan segera dikembalikan ke habitatnya namun kemungkinan tidak ke habitat lama karena keamanan penjagaan yang minim.
Dia mengatakan komodo-komodo itu akan lebih aman jika dilepaskan di kawasan Taman Nasional Komodo.
Sebelumnya, kasus jual beli Komodo yang berhasil digagalkan pengirimannya ke luar negeri oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh Polda Jawa Timur menurut pengakuan para tersangka, sudah melakukan aksi jual beli itu selama tahun 2016-2019 dengan jumlah komodo yang dijual mencapai 41 ekor.
Baca juga: Gubernur minta Polda NTT tempatkan personelnya amankan TNK
Baca juga: Kasus perdagangan komodo diduga melibatkan jaringan internasional
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019