Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi di Batusangkar, Kamis mengatakan penghargaan juga berupa uang senilai Rp100 juta untuk nagari berprestasi terbaik, Rp75 juta bagi nagari terbaik kedua dan Rp50 juta bagi nagari terbaik ketiga.
"Uang itu diberikan tidak berbentuk uang tunai, melainkan berupa kegiatan. Dengan syarat setiap nagari itu harus memiliki bank sampah," kata Bupati Irdinasyah di Batusangkar, Kamis.
Menurutnya dengan adanya bank sampah beserta pengelolaannya tersebut dapat meningkatkan kebersihan lingkungan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak maupun ibu hamil dan menyusui.
Ia menilai sejauh ini masalah stunting lahir karena banyak para orang tua tidak menyadari kebersihan lingkungan dan permasalahan gizi buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sehingga, imbuhnya banyak anak yang pertumbuhannya terganggu sehingga menjadi pendek.
"Jika program satu nagari satu bank sampah tersebut sudah teraplikasikan di tengah masyarakat, permasalah stunting di Tanah Datar dapat dicegah," katanya.
Bahkan ia meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam hal ini Dinas PMDPPKB untuk menganggarkan dana setiap tahun melalui program bulan bakti dasawisma dan bulan bakti gotong royong masyarakat.
"Sehingga melalui kegiatan gotong royong berkelanjutan di setiap nagari tersebut, setiap nagari menjadi bersih dan masalah stunting dapat dihambat," ujarnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Datar Desi Trikorina mengatakan upaya untuk menciptakan satu nagari satu bank sampah tersebut sudah dilakukan pada 2017.
Selain itu pihaknya juga mengharuskan setiap sekolah juga memiliki satu bank sampah beserta pengelolaannya. Sehingga piala adipura yang didapat Pemkab Tanah Datar tidak sekedar simbol semata melainkan benar teraplikasikan di masyarakat. ***3***
Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019