Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang makin pesat dapat menciptakan ruang ekonomi digital dan pertumbuhan "smart city".
Saat memberikan sambutan dalam acara Smart Citizen Day 2019 di Jakarta, Kamis, Darmin mengatakan bahwa terdapat berbagai manfaat yang muncul dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Pertama, pertumbuhan berbagai platform bisnis, yang terlihat dari nilai kapitalisasi 10 perusahaan platform teratas, yang lebih tinggi dari perusahaan konvensional, dan mampu dicapai dalam waktu singkat.
Kedua, membuka peluang usaha karena perkembangan digital telah mengubah berbagai bisnis model, salah satunya, bisnis ekonomi bersama yang dapat meningkatkan nilai dan pemanfaatan aset.
Ketiga, mampu meningkatkan kesejahteraan karena aplikasi berbasis jasa seperti Go-jek, berkontribusi dalam mendorong kemakmuran masyarakat seperti supir, UKM, dan petani serta menciptakan inklusivitas keuangan.
Saat ini, banyak platform yang lahir untuk meningkatkan kinerja sektor pertanian dan perikanan serta memotong rantai distribusi sehingga menciptakan efisiensi dan peluang lebih luas bagi para petani maupun nelayan.
"Telah banyak platform yang coba mendorong sektor agrikultur memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi 'Regopantes' untuk sektor pertanian, dan aplikasi 'Aruna' untuk sektor perikanan," ujar Darmin.
Pemanfaatan platform tersebut tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan, namun juga memberikan pelayanan bagi konsumen melalui produk yang segar dan harga yang kompetitif.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pengembangan sumber daya manusia dalam bidang digital agar fenomena teknologi informasi dan komunikasi ini dapat memberikan manfaat bagi pertumbuhan UKM.
Upaya yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan literasi dan adopsi digital serta memberikan dukungan bagi sistem inovasi yang nantinya dapat memberikan manfaat maupun perbaikan.
"Penetrasi internet masyarakat saat ini cukup tinggi, yaitu mencapai 54,68 persen atau 143 juta jiwa. Angka ini dapat menjadi kekuatan sangat besar, baik sebagai pasar maupun sebagai produsen di sektor digital," ujarnya.
Darmin mengatakan persiapan tersebut sangat penting karena salah satu tantangan dari perkembangan teknologi digital adalah penggantian peran manusia oleh mesin.
Meski demikian, permintaan tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang digital juga sangat tinggi sehingga mendorong industri berbasis "brainware" sangat dibutuhkan.
"Pengembangan talenta digital Indonesia menjadi krusial agar memiliki kompetensi yang relevan. Penting juga untuk mempersiapkan UMKM agar mendapatkan manfaat dari perkembangan ekonomi digital," katanya.
Secara keseluruhan, Darmin mengatakan komitmen bersama dengan seluruh pemangku kepentingan diperlukan dalam menghadapi tantangan di era digital.
Perkembangan ekonomi berbasis teknologi informasi ini merupakan kerja sama lintas sektor sehingga kolaborasi pemerintah dengan otoritas terkait maupun platform mutlak diperlukan.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019