Palembang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Sumatera Selatan (Sumsel) mengatakan, daerah ini berpotensi besar terjadinya terorisme sehingga harus dicegah bersama.
Memang, berdasarkan penelitian peluang terjadinya masih dalam batas toleransi tetapi harus tetap waspada, kata Ketua BNPT DR Periansyah saat diskusi Perempuan Agen Perdamaian dalam pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Palembang, Kamis.
Bahkan, katanya melanjutkan, daerah ini sudah dikategorikan zona kuning potensi terjadinya terorisme sehingga harus berhati - hati.
Oleh karena itu, pihaknya rutin melaksanakan pencegahan agar daerah ini tidak terjadi sempat terjadi aksi teror.
Dalam pencegahan itu antara lain pihaknya mengikutsertakan kalangan perempuan upaya mengantisipasi agar tidak terjadi terorisme dan radikalisme.
Hal ini karena berdasarkan penelitian kaum perempuan berpeluang menjadi pelaku teroris.
Sehubungan itu pihaknya bekerja sama dengan BNPT pusat dan mengikutsertakan kalangan perempuan dalam pencegahan terorisme tersebut.
Asisten Administrasi dan Umum Setda Sumsel Edwar Juliartha mengatakan, memang kalangan perempuan sangat besar peranannya dalam pencegahan terorisme.
Hal ini karena perempuan terutama kalangan ibu bisa mengawasi tumbuh dan kembang anak.
Begitu juga masalah pergaulan kalangan ibu rumah tangga yang cepat mengawasi dan mengarahkan pertemanan anak mereka.
Apalagi sekarang ini, katanya, dengan adanya dalam era globalisasi maka masyarakat sibuk dengan diri sendiri.
Bahkan bisa saja tetangga tidak saling mengenal karena kesibukan dan pengaruh teknologi informasi.
Oleh karena itu kaum "Kartini" itulah yang berperan utama dalam pencegahan dini supaya keluarganya terhindar dari pengaruh terorisme dan radikalisme.
Melalui pertemuan tersebut diharapkan terorisme tidak terjadi di Sumsel, tambah dia.
Baca juga: BNPT gelar latihan mitigasi aksi terorisme
Baca juga: BNPT: Dialog sarana efektif cegah radikalisme di perguruan tinggi
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019