Jakarta (ANTARA) - Induk Koperasi Kepolisian (Inkoppol) menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk pemberian bantuan pendidikan kepada anak-anak nelayan.

Tahap pertama pemberian bantuan yang disepakati di atas Kapal Latih Madidihang-03, Rabu, akan diberikan bantuan kepada putra-putri nelayan binaan Inkoppol.

"Inkoppol akan berikan bantuan dalam bentuk uang saku sehingga semuanya bisa sama-sama bekerja untuk tingkatkan SDM," kata Ketua Inkoppol, Irjen Pol Yudi Susharyato, kepada media, Kamis.

Ketua Inkoppol itu menawarkan bantuan pendidikan sekaligus mengundang anak-anak nelayan yang punya potensi untuk bersekolah di Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta.

Yudi mengatakan bersekolah di STP tidak dipungut biaya sampai jenjang D4, karena itu bantuan akan diberikan dalam bentuk uang saku namun tidak memberi rincian besarannya.

Nantinya pemberian bantuan akan diperluas ke sembilan politeknik di seluruh Indonesia yang menjadi target pemberian bantuan oleh Inkoppol dengan sasaran putra-putri dari keluarga nelayan.

"Kami cari orang-orang yang memang dari keluarga nelayan, ayahnya nelayan, ibunya nelayan sehingga anaknya bisa membantu membangun daerahnya setelah selesai sekolah," kata Yudi.

Yudi mengatakan Inkoppol akan membantu sesuai Nawacita untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Kita tingkatkan kemampuan SDM ini untuk masa depan, jadi nelayan penerima bantuan ini bisa jadi kader berikutnya untuk kepentingan nelayan," pungkasnya.

Direktur Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta Muhammad Heri Edi menyambut baik langkah tersebut.

"Kami sangat gembira mendapat mitra yang sama-sama ingin meningkatkan taraf hidup para nelayan," kata Heri.

Heri mengatakan STP Jakarta sebagai lembaga pendidikan punya tugas mendidik putra-putri Indonesia untuk menjadi pengelola perikanan yang bertanggung jawab yang tentunya akan memberikan kesejahteraan kepada bangsa.

Dia berharap putra-putri nelayan yang menempuh pendidikan di STP bisa meningkatkan daya saing nelayan dan mengelola perikanan dengan dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Tentunya dengan ilmu yang dimiliki dia akan berpikir bagaimana mengelola perikanan secara berkelanjutan. Apabila sudah berkelanjutan, hal itu tentunya akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat kelautan dan perikanan," pungkas Heri.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019