Kupang (ANTARA News) - Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Nusa Tenggara Timur (NTT)-Timor Leste (TL), Letkol Inf J Hotma Hutahaen, Sabtu, meninjau lokasi tempat kejadian perkara (TKP) penembakan seorang warga Timor Leste di daerah Motamasin, Kabupaten Belu, Jumat (26/10). "Saat ini kami sedang melakukan olah TKP di daerah Motamasin sebagai salah satu bentuk rekonstruksi atas insiden penembakan yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap Lucas Neno (45), warga TL pada Jumat dini hari ketika berusaha menyerang petugas keamanan," kata Dansatgas Pamtas ketika menghubungi ANTARA News dari Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Sabtu. Dalam olah TKP ini, Dansatgas Pamtas antara lain didampingi Komandan Detasemen Polisi Militer IX/I Kupang, Kapolres Belu dan Komandan Kodim Belu untuk melihat dari dekat lokasi kejadian di daerah Motamasin, wilayah selatan Belu yang berbatasan langsung dengan Salele, Distrik Kovalima, Timor Leste. "TKP ada di wilayah kita, dan langkah penembakan yang dilakukan oleh aparat TNI pada saat itu, amat sangat prosedural. Petugas keamanan kita sudah memberikan tembakan peringatan, tetapi korban masih tetap melakukan perlawanan. Tindakan berikutnya adalah tembakan ke sasaran," ujarnya. Ia mengatakan, sampai sejauh ini tidak ada reaksi dari pihak Timor Leste, dan kejadian tersebut sudah dilaporkan oleh pihaknya kepada Kepolisian Nasional Timor Leste (PNTL) di Dili. "Mereka menerima fakta tersebut karena kejadiannya di wilayah Indonesia. Sementara korban yang ditembak adalah pelaku kriminal yang hendak menyelundup BBM dari wilayah Indonesia menuju Timor Leste," kata Dansatgas Pamtas menambahkan. Korban bersama tiga orang rekannya hendak menyelundup bahan bakar minyak (BBM) dari wilayah Indonesia pada Jumat dini hari, namun langsung dikepung oleh aparat TNI dari Yonif 742/SWB saat mereka berada di wilayah Motamasin. Dua orang rekannya langsung kabur dari wilayah perbatasan ketika aparat TNI melepas tembakan peringatan, sedang korban bersama seorang rekannya masih terus bertahan untuk melakukan perlawanan dengan aparat TNI. Ketika dilakukan tembakan peringatan berikutnya, rekan korban langsung kabur, sedang Lucas Neno malah berusaha menyerang aparat TNI dengan senjata tajam. Petugas keamanan langsung melepas tembakan melumpuhkan ke arah Neno, namun ia akhirnya tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Tentara di Atambua, karena kehabisan darah. Jenazah korban langsung dideportasi ke negara asalnya pada Jumat sore melalui pintu perbatasan di Motamasin. Ia menambahkan, sampai sejauh ini situasi keamanan di perbatasan masih tetap kondusif dan tidak ada gejolak sedikit pun berkaitan dengan insiden penembakan tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007