Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan angka defisit Januari sebesar 57,7 miliar dolar AS
New York (ANTARA) - Kurs dolar AS sedikit menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena para pelaku pasar mencerna data defisit perdagangan terbaru Amerika Serikat.

Defisit perdagangan AS menyusut menjadi 51,1 miliar dolar AS pada Januari, penurunan tertajam sejak Maret 2018, data yang dirilis Rabu (27/3) oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan.

Ekspor naik menjadi 207,3 miliar dolar AS, bertambah 1,9 miliar dolar AS dari Desember, sementara impor turun menjadi 258,5 miliar dolar AS, berkurang 6,8 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya, data menunjukkan. Angka defisit Desember direvisi menjadi 59,9 miliar dolar AS.

Para ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan angka defisit Januari sebesar 57,7 miliar dolar AS.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,04 persen menjadi 96,7812 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1263 dolar AS dari 1,1278 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3263 dolar AS dari 1,3218 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7086 dolar AS dari 0,7144 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,38 yen Jepang, lebih rendah dari 110,53 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9949 franc Swiss dari 0,9936 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3402 dolar Kanada dari 1,3379 dolar Kanada.

Baca juga: Emas berjangka memperpanjang kerugian di tengah menguatnya dolar AS
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019