Yangon (ANTARA News) - Kegiatan warga di Yangon, Myanmar, kembali normal beberapa hari setelah pemberlakuan jam malam di kota tersebut dicabut sejak Sabtu pekan lalu. Warga Yangon pada Jumat malam memenuhi jalan-jalan, pusat perbelanjaan dan pagoda-pagoda hingga menjelang tengah malam. Suasana tersebut sangat berbeda dengan pekan sebelumnya ketika jam malam diberlakukan menyusul terjadinya unjuk rasa massal para biksu yang kemudian dibubarkan secara paksa oleh militer Myanmar. "Anda lihat sendiri, situasi di Myanmar sangat aman. Tidak seperti yang diberitakan media massa di luar negeri," kata U Phone Myint, salah satu Direktur MRTV, stasiun televisi milik Pemerintaha Myanmar, yang mengkoordinir kunjungan wartawan ASEAN ke negara tersebut, Jumat. Denyut nadi kehidupan Yangon juga terlihat di jalan raya menuju Pagoda Suli, di dekat lokasi tewasnya seorang wartawan Jepang, Kenji Nagai akibat tertembak dalam kerusuhan tersebut. Di lokasi tersebut orang ramai lalu-lalang atau singgah di pertokoan, sementara bus-bus tampak dipenuhi penumpang. Tidak banyak tentara atau pun polisi di jalan-jalan kota Yangon. Stabilitas kota juga ditandai dengan normalnya kembali jaringan internet yang sempat terganggu sejak 28 September lalu, atau dua hari setelah unjuk rasa yang berakhir rusuh itu. Namun Pemerintah melalui Myanmar Posts and Telecommunication (MPT) mengatakan gangguan tersebut disebabkan oleh kerusakan pada jaringan kabel bawah tanah, bukan sebagai kesengajaan. Dengan normalnya kembali jaringan internet tersebut maka kafe-kafe internet (warnet) di Yangon kembali buka hingga tengah malam dan dikunjungi para pelanggannya hingga tengah malam. Hari Jumat 26 Oktober itu juga merupakan hari libur nasional bagi masyarakat Myanmar yang merayakan Peringatan Terang Bulan (Festival Thandingyut). Sebagian besar warga keluar rumah menuju pagoda-pagoda untuk melakukan ritual dalam festival tersebut. Kemeriahan terlihat di Pagoda Shwedagan, pagoda terbesar di Myanmar dan sudah berusia lebih dari 2000 tahun. Puluhan ribu warga Buddhist Myanmar Jumat itu memenuhi Pagoda Shewdagan sejak siang hari hingga menjelang tengah malam. Taman-taman disekitar pagoda tersebut juga ramai dikunjungi warga Yangon yang merayakan festival tahunan itu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007