Lisabon (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis menentang sanksi atau ancaman militer terhadap Iran, kata kantor berita Rusia Itar Tass melaporkan. Putin berada di Portugal untuk melakukan pertemuan dengan para pejabat tinggi Uni Eropa pada Jumat. Pernyataan Putin itu disampaikan setelah para pejabat AS pada Kamis mengumandangkan sanksi unilateral baru terhadap Iran, dengan sasaran unit-unit elit militer dan bank-bank, yang dituduh mendukung terorisme dan dugaan program senjata nuklir. Tanpa menyebut secara langsung langkah-langkah mutakhir di Washington, Putin mengatakan, pihaknya telah meningkatkan masalah penyebaran nuklir saat ia melakukan pertemuan dengan para pejabat Iran ketika ia berkunjung ke Teheran pekan silam. "Mengapa kita harus memperburuk situasi kini, atau menyeretnya ke jalan buntu, atau ancaman dengan sanksi dan aksi militer"?, ujarnya mempertanyakan. Putin mengharapkan solusi diplomatik, dan menegaskan bahwa solusi perlucutan seperti aktivitas nuklir Korea Utara "sangat mustahil" sebelum pemecahan masalahnya. "Saya kira hal itu bukanlah tindakan yang bermanfaat seperti seorang gila yang lari berlenggak-lenggok ke sana kemari dengan sebuah pisau cukur," ujar Putin mengandaikan. "Solusi diplomasi itu sesungguhnya jalan terbaik untuk memecahkan persoalan tersebut," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007