Standardisasi ada sejak peradaban manusia itu ada, maka perkembangan standardisasi akan selalu berjalan beriringan dengan perkembangan peradaban

Jakarta (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyebut standardisasi dapat mengantisipasi kemajuan teknologi, termasuk inovasi teknologi digital yang digunakan negara maju seperti Jepang yang mengusung Society 5.0.

Kepala BSN Bambang Prasetya dalam seminar bertajuk "Standardization in a Living Society 5.0" di Jakarta, Rabu, mengatakan peran standardisasi dalam perkembangan peradaban manusia tak bisa dipungkiri.

"Bisa dibayangkan apabila standardisasi ini tidak ada. Standardisasi ada sejak peradaban manusia itu ada, maka perkembangan standardisasi akan selalu berjalan beriringan dengan perkembangan peradaban," katanya.

Bambang menuturkan, meski Indonesia baru mengusung Making Indonesia 4.0 pada 2018 lalu, antisipasi terhadap kemajuan teknologi seperti Society 5.0 tetap perlu jadi perhatian.

Revolusi industri 4.0 menekankan pada internet of things (IoT), kemampuan artificial intellegent (kecerdasan buatan) hingga kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi.

"Bedanya apa 4.0 dan 5.0? Bedanya 4.0 itu internet dan lainnya digunakan untuk meningkatkan produksi sementara 5.0 akan memanusiakan lebih hebat dan lingkungan lebih berkelanjutan. Tapi, keduanya intinya bagaimana kita menciptakan sesuatu yang efisien dan mutu terjamin dengan standar," katanya.

Lantaran basisnya sama, yakni untuk mencapai efisiensi dan mutu, Bambang mengatakan keduanya bisa berjalan beriringan.

Peran standardisasi yaitu menjadikan inovasi teknologi itu berkesesuaian demi mencapai target yang sama yakni mencapai efisiensi dan mutu baik dari sisi produksi maupun manusianya.

"Keduanya bisa jalan, terlebih keduanya juga bisa mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," tutup Bambang.

Baca juga: Kemenperin-BSN sepakat tingkatkan kompetensi SDM hadapi era industri 4.0

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019