Jakarta (ANTARA) - Komite Tetap Timur Tengah dan Organisasi Konferensi Islam (KT3OKI) Kadin Indonesia dan Saudi Chambers (Kadin Arab Saudi) menjajaki peluang kerja sama antara kedua negara, termasuk peluang ekspor produk usaha kecil dan menengah (UKM) nasional.

"Di sini kami saling mengenalkan masing-masing produk unggulan UKM yang berdaya saing, yang siap ekspor. Karena kapasitas perdagangan dan akses pasar UKM nasional perlu kita tingkatkan, tanpa terkecuali ke negara-negara Arab," kata Ketua KT3OKI Fachry Thaib dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Fachry menuturkan saat ini negara-negara di dunia telah mengenal baik produk-produk minyak sawit Indonesia. Padahal produk UKM nasional juga memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi komoditas ekspor.

"Produksi UKM kita berkualitas bagus dan murah. Produk kita unggul terutama di produk fesyen, 'handycraft' (kerajinan tangan), alas kaki, furnitur juga kuliner," katanya.

Di sisi lain, Arab Saudi banyak mengimpor peralatan rumah tangga, farmasi, kertas, ban, produk kelapa sawit dari Indonesia.

Baca juga: Gapki: Indonesia berpeluang tingkatkan ekspor sawit ke Saudi
Baca juga: Indonesia incar peluang ekspor sayuran ke Arab Saudi


Fachry menambahkan, ekspor kelapa sawit ke Arab Saudi tidak mengalami masalah seperti halnya ekspor ke Eropa.

Sehingga, dengan pencanangan Vision 2030, Arab Saudi akan berubah dari negara minyak menjadi non minyak sehingga lebih terbuka dengan bentuk kerja sama komoditas lainnya.

"Pengusaha kita harus bersiap dengan adanya visi itu. Artinya peluang bisnis ke sana akan semakin besar. Jiwa kewirausahaan UKM kita perlu dimatangkan lagi agar bisa memenangkan pasar," ujarnya.

Menurut Fachry, kapasitas UKM nasional perlu ditingkatkan didukung dengan strategi pemasaran yang optimal mulai dari layanan informasi pasar, sarana dan prasarana hingga pendampingan konsultasi pasar, serta pemanfaatan e-commerce yang bisa diakses secara global.

Acara temu bisnis kedua Indonesia dan Arah Saudi difokuskan ke enam sektor, yakni ritel/makanan dan minuman, produk konsumsi/furnitur, teknologi informasi, plastik/kimia, energi dan perhotelan.

Ada sembilan UKM Arab Saudi yang terlibat, diantaranya Amal Al Kheir, Siafa Dates, AlDress, Near Motion, Sure, Aqwas, Taazur, Smart Home Solutions dan Barari Hotels and Resorts.

Sementara dari Indonesia mencapai 18 badan usaha, antara lain Cipta Graha Group, Mamaberry Chips Gourmet, Tampung Rejeki Bersama, Diana Furniture, Tradecorp Indonesia, Fajar Mas Murni, Aladin Teknologi Solusi, IMLCI, I Tutor, Orbit Cipta Solusi, Prima Mas Agung, Gaya Sukses Mandiri Kaseindo, Reksa Madani, Indrillco Group, Linggajati, Sofyan Hotel, Jas Hotel and Resort, dan Tedco Group.

Baca juga: Arab Saudi Jadi Pintu Gerbang Ekspor UKM ke Timteng
Baca juga: Indonesia Perluas Ekspor Produk Hortikultura ke Arab

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019