Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 20 jenazah korban banjir bandang yang belum teridentifikasi akhirnya dimakamkan secara massal di pekuburan umum Epha, Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu sore.

Pemakaman massal itu dipimpin oleh Wakil Bupati Jayapura Giri Wijiyantoro yang didampingi dan disaksikan oleh Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol dr Ramon A, Kapolres Jayapura AKBP Victor Mackbon, Biniluk Ketua FKUB Provinsi Papua Pdt Lipiyus, Kadinkes Provinsi Papua drg Aloysius Giaiy dan sejumlah tokoh adat, masyarakat dan kerabat para korban.

"Ini adalah pemakaman massal, nantinya jika hasil DNA keluar, para keluarga korban yang ingin mengambil dipersilahkan, tetapi di sini juga dipersilahkan," kata Giri Wijiantoro.

Sementara itu Ketua FKUB Provinsi Papua Pdt Lipiyus Lipiyus meminta usai dilakukan pemakaman massal terhadap 20 korban banjir bandang tersebut, agar tidak melupakan janji kepada warga yang ikut terdampak, yang masih dalam pengungsian.

"Harapannya pemerintah tidak melupakan janji untuk merelokasi para warga yang terdampak bencana, bagaimana mengatur dan memperhatikan mereka dengan baik," kata Lipiyus Biniluk.

Sedangkan Kabid Dokkes Polda Papua Kombes Pol dr Ramon A dr Ramon mengatakan jika hasil DNA sudah keluar, pihaknya akan segera mengumumkan.

"Kami akan umumkan jika hasil DNA sudah ada, sehingga para kerabat atau keluarga bisa mengurus hal lainnya," katanya.

Pantauan dilapangan, puluhan korban bencana alam itu dikubur dalam satu liang lahat dengan panjang 25 meter dan lebar 5 meter.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019