Jakarta (ANTARA) - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menilai deklarasi dukungan bagi pasangan calon nomor urut 01 itu bukanlah tujuan akhir, namun merupakan upaya konsolidasi pemenangan di Pilpres 2019.
"Deklarasi dukungan menjadi upaya konsolidasi dalam menggerakkan elemen pemenangan dalam 'door to door campaign' dalam meningkatkan elektabilitas paslon 01," Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Chaniago dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.
Irma mengatakan hal itu menanggapi sejumlah pengamat mengatakan bahwa deklarasi dukungan bagi pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo KH Ma'ruf Amin yang cukup masif belum tentu berdampak pada peningkatan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf, bahkan dukungan itu cenderung membuat timses paslon 01 terbuai.
Menurut dia, setelah deklarasi, pihaknya juga fokus pada kampanye ke lapangan, bertemu rakyat secara langsung, menjelaskan program paslon 01 dan menetralisir hoaks dan fitnah yang ada di masyarakat.
"Tidak hanya itu, hingga hari pencoblosan kami fokus untuk mengawal aspirasi masyarakat untuk datang ke TPS demi menghindari tragedi pilkada DKI 2017 dengan adanya wisata almaidah yang membuat beberapa pemilih merasa terintimidasi dan takut ke TPS," kata politisi NasDem itu.
Terkait penurunan elektabilitas Jokowi seperti terekam dalam survei litbang Kompas, Irma meyakini bahwa itu hanya dampak euforia sesaat dari kondisi yang diciptakan oleh kubu paslon 02.
"Kami menilai bahwa euforia sesaat tersebut telah selesai dan 'arah angin' kembali menuju paslon 01 hingga akhir masa kampanye pilpres 2019, " tegasnya.
Hal itu bisa terlihat dari prediksi akhir yang dilakukan dalam survei litbang Kompas. Peneliti Litbang Kompas Toto Suryaningtyas memprediksi, tiga pekan menjelang hari-H pencoblosan, suara kedua paslon tidak jauh bergeser dari hasil survei teranyar mereka.
"Prediksi kami, batas tertinggi suara kedua paslon sesuai hasil ekstrapolasi kami," ujar Toto.
Hasil ekstrapolasi atau perluasan di luar data Litbang Kompas yang tersedia, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan angka 56,8 persen berbanding 43,2 persen dari Prabowo-Sandiaga.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019