"Kita laksanakan apel kesiapan dalam rangka latihan kesiapsiagaan operasional dalam bentuk pengamanan objek vital. Jadi kita akan latihan pengamanan objek vital di PLTU Suralaya di Cilegon, Banten," kata Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda Yudo Margono kepada media usai memimpin apel.
Menurut Yudo, latihan pengamanan itu digelar di PLTU Suralaya karena pembangkit listrik itu adalah objek vital nasional yang apabila di sabotase akan memadamkan aliran listrik di seluruh wilayah Jawa.
Dalam latihan tersebut, Koarmada I akan mengerahkan 650 personel, enam kapal perang, dua tim Kopaska, satu helikopter Bell dan pesawat Casa U-6208.
"Kita akan simulasikan penyergapan dari laut dan udara, terhadap teroris yang disimulasikan menyerang PLTU Suralaya," katanya.
Latihan tersebut juga akan melibatkan simulasi penyelamatan sandera.
"Di sana akan ada sabotase dan personel yang disandera sehingga kita TNI AL melalui laut akan melaksanakan pengamanan dan melakukan netralisir," ujarnya.
Ketika dimintai komentar mengenai kaitan latihan ini dengan Pilpres 2019, Yudo mengatakan pengamanan objek vital nasional adalah bagian pengamanan untuk menjamin kelancaran pesta demokrasi itu.
"Tentunya ketika kita menghadapi pemilu, segala bentuk ancaman akan kita antisipasi. Di antaranya objek vital yang siapa tahu akan terjadi sabotase, jadi kita lakukan pengamanan," katanya.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019