Surabaya (ANTARA News) - Yayasan Haji Mohammad Cheng Hoo (YHMCH) bekerjasama dengan PITI menerbitkan Alquran yang berisi surat-surat pendek (Jus Amma) dalam empat bahasa, yaitu Arab, Mandarin, Inggris dan Indonesia. Ketua YHMCH, HMY Bambang Suyanto kepada ANTARA News di Surabaya, Jumat mengemukakan bahwa penerbitan Jus Amma dalam empat bahasa itu ditujukan agar masyarakat, khususnya kaum mu`allaf (yang baru masuk Islam) lebih mudah belajar. "Untuk mu`allaf yang muda-muda bisa belajar Alquran dari surat-surat pendek dalam bahasa Indonesia, sedangkan teman-teman Tionghoa yang tua-tua bisa belajar Alquran dalam Bahasa Mandarin," katanya. Unsur Bahasa Inggris dalam Jus Amma yang akan diluncurkan 27 Oktober 2007 di Masjid Cheng Hoo itu dimaksudkan untuk memudahkan orang-orang asing di Indonesia, khususnya di Surabaya untuk mempelajari Alquran. "Jus Amma empat bahasa ini juga bisa dipelajari oleh orang nonmuslim agar mereka tahu yang sebenarnya tentang Islam. Saya bukan mengajak mereka masuk, tapi agar mereka tahu bagaimana Islam itu dari sumbernya," katanya. Ia mengemukakan, selain untuk kepentingan dakwah, penerbitan Jus Amma itu juga diharapkan bisa memberikan masukan dana untuk yayasan dan Masjid Cheng Hoo. Satu eksemplar Jus Amma dijual Rp15.000. "Untuk tahap awal kami cetak 10.000 eksemplar. Ini sebetulnya merupakan pengulangan dari penerbitan Jus Amma tiga bahasa tahun 2002 lalu yang bisa menghasilkan uang Rp500 juta setelah dijual, waktu itu Rp25.000 per eksemplar," katanya. Dikatakannya, hasil penjualan Jus Amma tiga bahasa, yakni Arab, Mandari dan Indonesia tahun 2002 itu menjadi cikal bakal dari dana pendirian Masjid Cheng Hoo yang berarsitektur China dan terlihat unik itu. "Tapi sekarang harganya kami turunkan menjadi Rp15.000 per eksemplar agar jangkauan dari Jus Amma ini lebih luas lagi. Dengan membeli Jus Amma ini kita bisa belajar sambil beramal untuk Masjid Cheng Hoo," ujar Bambang. Ia menceritakan, Jus Amma empat bahasa itu sebetulnya akan diluncurkan pada ulang tahun kelima Masjid Cheng Hoo, 13 Oktober 2007 lalu, namun karena bersamaan dengan Idulfitri akhirnya ditunda dan digabung dengan acara halal bihalal. "Pada peluncuran nanti kami akan mengundang pengurus PITI se Indonesia, jamaah Masjid Cheng Hoo, tokoh masyarakat muslim dan nonmuslim di Surabaya yang selama ini bersimpati pada keberadaan Masjid Cheng Hoo," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007