Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla tidak setuju pembangunan Pelabuhan Makassar New Port, namun memerintahkan perluasan pelabuhan peti kemas dengan pembongkaran gudang-gudang dan memindahkan pelabuhan penumpang. "Percaya sama saya, susah nanti cari investor. Dan untuk pengembangan semua pelabuhan tidak lagi pakai APBN. Bongkar saja gudang-gudang dan kantor-kantor itu. Ini perintah saya melalui Meneg BUMN," kata Wapres M Jusuf Kalla sambil memegang tangan Meneg BUMN Sofyan Djalil saat peninjauan mendadak pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulsel. Sebelumnya Pimpro pembangunan Makassar New Port Ir Wasis mempresentasikan rencana pembangunan pelabuhan dengan melakukan reklamasi. Dalam penjelasannya, pembangunan pelabuhan baru tersebut untuk tahap pertama akan menghabiskan dana Rp3 trilyun. Dalam presentasinya, Ir Wasis mengungkapkan jika proyek tersebut jadi maka akan ada tambahan perluasan areal pelabuhan sebanyak 200 hektar. Untuk pembangunan, tambahnya akan dilibatkan pihak swasta. Namun ketika ditanya Wapres apakah sudah ada swasta yang tertarik berinvestasi, Ir Wasis mengaku sampai saat ini belum ada. "Tidak usah bikin baru. Bongkar saja gudang-gudang dan pindahkan pelabuhan penumpang. Biayanya lebih murah dan cepat, enam bulan selesai. Itu saja," kata Wapres dengan tegas. Dalam hitungan Wapres, pengembangan pelabuhan dengan membongkar gudang, perkantoran dan memindahkan pelabuhan penumpang hanya diperkirakan menghabiskan dana Sekitar Rp500 milyar. Dengan demikian cukup didanai sendiri dan dapat segera berfungsi serta menghasilkan. Menurut Wapres, perkembangan pelabuhan di dunia saat ini sudah tidak memerlukan lagi gudang-gudang. Yang diperlukan, tambahnya adalah kecepatan atau efisiensi dalam bongkar muat barang. Wapres juga menjelaskan, sistim angkut barang ke depan sudah bukan melalui pelabuhan konvensional lagi, namun menggunakan kontainer. "Jadi percepat bongkar muat barang. Kasih tarif progresif agar kontainer cepat keluar. Misalnya kalau satu hari nol persen, dua hari 25 persen terus naik. Jadi pengusaha akan cepat keluarkan barang," kata Wapres. Dalam sepekan ini Wapres telah melakukan inspeksi mendadak ke pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta, Teluk Bayur, Padang serta Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. "Pelabuhan-pelabuhan kita sebenarnya cukup, tapi tak ditata sesuai dengan perkembangan keadaan," katanya. Menurut Wapres, pembenahan pelabuhan sangat penting dilakukan saat ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat saat ini. Hal itu sebagai bagian dari pembenahan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan maupun bandara.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007