"Bisnis itu agar fokus, kerja keras dan rukun," kata Anwar di Sidang Tahunan Ekonomi Umat di Jakarta, Selasa, merujuk kebaikan budaya etnis Tionghoa dalam berbisnis.
Dengan meniru tiga hal kebaikan itu, dia meyakini umat Islam bisa berjaya di bidang ekonomi.
Soal fokus, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengatakan banyak umat Islam yang tidak fokus dalam berbisnis sehingga tidak berhasil.
Begitu memperoleh hasil cukup, dia mengatakan umat Islam cenderung kehilangan fokus berbisnis seperti masuk ke dunia politik. Ada yang berhasil tapi tidak sedikit yang gagal sehingga harus kembali memulai bisnis dari nol.
Terkait kerja keras, Anwar mengatakan umat Islam kurang ulet dalam berbisnis. Sementara Etnis Tionghoa, selain ulet juga memiliki kebaikan budaya menabung dan berhemat yang menjadi bagian dari kerja keras itu.
"Mereka mampu menahan diri membeli sesuatu demi menabung. Bahkan 40-60 persen penghasilan digunakan untuk 'saving'," katanya.
Menyoal pentingnya menanamkan jiwa rukun dalam berbisnis, Anwar mengatakan umat Islam harus mengutamakan kerukunan dengan keluarga dan lingkungan sekitar.
"Beberapa dari umat Islam begitu hartanya cukup, tidak rukun dalam keluarga karena menikah lagi misalnya," katanya.
Baca juga: Luhut: bisnis online masih didominasi produk China
Baca juga: Soal game PUBG akan dibahas Kominfo dan MUI
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019