Washington (ANTARA) - Militer Amerika Serikat, Senin (25/3), mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji coba sistem pertahanan rudal untuk merobohkan sasaran kelas Rudal Balistik Antarbenua (ICBM), dengan menunjukkan kemampuannya untuk bertahan melawan ICBM dari sejumlah negara seperti Korea Utara.
Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS mengatakan dua rudal pencegat yang berpusat di darat digunakan dalam uji coba tersebut. Satu pencegat untuk menghancurkan rudal yang masuk ke wilayah AS dan satu pencegat lagi "melihat puing-puing yang dihasilkan, objekyang tersisa dan tidak menemukan rudal lain yang masuk, memilih objek paling mematikan selanjutnya yang dapat teridentifikasi, dan menghantamnya", kata dia.
Sasaran tersebut diluncurkan dari lokasi uji coba di Marshall Islands di Pasifik, lebih dari 6.400Km dari Markas Angkatan Udara Vandenberg di California, lokasi rudal pencegat diluncurkan, kata badan tersebut.
Direktur MDA, Letnan Jenderal Sam Greaves menyebut uji coba tersebut sebagai "tonggak sejarah krusial".
"Sistem Midcourse Defense, yang berpusat di darat sangat penting untuk pertahanan tanah air kami, dan uji coba ini menunjukan bahwa kita memiliki penangkal yang mahir dan kredibel terhadap ancaman yang sangat nyata," kata Greaves.
Korea Utara pada 2017 menguji coba ICBM yang dirancang untuk menjangkau daratan AS.
Pada Januari Presiden Donald Trump meluncurkan strategi pertahanan rudal AS yang disebut Korea Utara sebagai ancaman "yang luar biasa", tujuh bulan setelah ia mendeklarasikan ancaman yang ditimbulkan oleh Pyongyang telah dimusnahkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS sukses uji coba pencegat rudal THAAD
Baca juga: Tak mau ketinggalan dari Korut, AS uji coba rudal pencegat ICBM
Baca juga: AS Akan Gelar Rudal Pencegat Sm-3
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019