Jakarta (ANTARA News) - Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa sampai pertengahan 2008, seluruh skenario ekonomi akan tetap berjalan sesuai rencana, meskipun diprediksi perekonomian dunia akan mengalami pelemahan. "Kita lihat pada 2007 sampai pertengahan 2008, seluruh skenario itu akan tetap jalan," kata Sri Mulyani di Jakarta, Jumat. Menyangkut berbagai skenario itu, Indonesia antara lain menetapkan target pertumbuhan ekonomi 2007 sebesar 6,3 persen dan untuk 2008 sebesar 6,8 persen. Menkeu menyebutkan sejumlah kalangan memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan mengalami penurunan sebesar 0,5 hingga 1 persen. "Hari (saat) ini banyak teori yang membuat prediksi pertumbuhan ekonomi dunia 2008 akan sedikit melemah. Dalam hal ini seperti perekonomian AS diproyeksikan akan lebih rendah 2 persen dari perkiraan awal, sedangkan dunia akan lebih rendah 0,5-1 persen," katanya. Namun menurut Menkeu, perekonomian di Asia, terutama India dan China, masih akan cukup tinggi. Di China diperkirakan masih akan berada di atas 11 persen. "Untuk China karena ada Olimpiade dan segala macam, kemungkinan momentum itu masih akan memberikan 'engine of growth' di sana," katanya. Khusus untuk Indonesia, menurut Menkeu, pertumbuhan masih akan sesuai skenario, terutama didorong oleh ekspor berbagai komoditas primer, seperti migas, batu bara, dan CPO. "Komposisi dari pertumbuhan ekonomi terutama yang didorong oleh ekspor sekarang itu diperkirakan masih tumbuh di atas 10 persen," katanya. Sementara itu dari sisi investasi, menurut Menkeu, mulai ada peningkatan yang ditunjukkan dari meningkatnya LDR perbankan dan investasi asing langsung yang masuk. Hal itu, menurut Menkeu, menunjukkan adanya 'pick up' dari pertumbuhan ekonomi, sehingga kita lihat 2007 sampai pertengahan 2008, seluruh skenario akan tetap jalan. "Namun tidak berarti kita tidak hati-hati karena sekarang orang membicarakan second round effect, kalau seandainya harga minyak plus subprime mortgage membuat keseluruhan ekonomi dunia betul-betul melemah. itu mungkin baru akan terasa pada kuartal III atau semester II 2008," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007