Para pejabat Korea Selatan akan bertemu dengan diplomat energi Departemen Luar Negeri Francis Fannon pada hari Kamis
Washington (ANTARA) - Pada kunjungan ke Washington, Amerika Serikat (AS), Pemerintah Korea selatan (Korsel) diperkirakan akan mendesak perpanjangan pengabaian sanksi terhadap ekspor minyak Iran yang akan berakhir pada Mei.
Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan untuk Urusan Ekonomi Yoon Kang-hyun dan para pemimpin lainnya akan bertemu dengan para pejabat Departemen Luar Negeri AS pada hari Rabu dan Kamis untuk membahas pengabaian yang dikeluarkan AS pada bulan November untuk terus membeli minyak Iran sebagai ganti pengurangan pembelian tersebut, kata pemerintah Seoul dalam rilis berita pada hari Senin.
Pemerintahan Presiden Donald Trump secara sepihak menerapkan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran yang merupakan sumber kehidupan ekonomi negara itu, guna menekan ambisi nuklir dan rudal Teheran serta pengaruhnya terhadap Suriah dan negara-negara lain di Timur Tengah.
Washington mengeluarkan pengabaian sanksi untuk delapan negara pada November, termasuk untuk Korea Selatan yang merupakan pelanggan minyak terbesar keempat Iran di Asia. Tetapi pemerintahan di Washington menginginkan ekspor Iran segera menjadi nol.
Tujuan AS adalah untuk mengurangi sejumlah pengabaian sanksi dan memangkas ekspor minyak Iran sekitar 20 persen, menjadi di bawah 1 juta barel minyak per hari dari Mei, sumber mengatakan bulan ini.
Para pejabat Korea Selatan akan bertemu dengan diplomat energi Departemen Luar Negeri Francis Fannon pada hari Kamis. Pada hari Rabu mereka akan bertemu dengan Brian Hook, Perwakilan Khusus AS untuk Iran dan David Peyman, Wakil Asisten Menteri Luar Negeri.
Peyman bertemu dengan pejabat Korea Selatan di Asia awal bulan ini. Dia menawarkan "untuk terus berkonsultasi secara erat tentang perpanjangan pembebasan sanksi dan masalah teknis perusahaan Korea terkait perdagangan dengan Iran," sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Seoul mengatakan pada saat itu.
Korea Selatan adalah pembeli besar minyak mentah ringan yang disebut kondensat dari Iran. Impor minyak Korea Selatan dari Iran turun 12,5 persen tahun ke tahun di Februari, data bea cukai menunjukkan bulan ini.
Kantor berita Yonhap mengutip seorang pejabat Korea Selatan yang mengatakan bahwa Seoul telah melakukan pembicaraan sejak November dengan Washington mengenai pengecualian yang diperpanjang dan bahwa mengakhiri pembelian kondensat akan mempengaruhi ekonominya. "Tidak ada perpanjangan berarti tidak ada impor kondensat Iran."
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019