Mataram (ANTARA) - Sebanyak 2.051 siswa SMK di Nusa Tenggara Barat mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari pertama, Senin.
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Muhammad Suruji, Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Mataram Ridha Rosalina, melakukan pemantauan pelaksanaan UNBK tersebut.
Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah mengingatkan agar listrik dan jaringan jangan sampai terganggu. Karenanya, ia meminta pihak penyelenggara mempersiapkan perangkat cadangan untuk mem-back-up jika terjadi kemungkinan terburuk.
"Hal itu untuk menjaga agar konsentrasi siswa jangan sampai terganggu, sehingga mereka dapat memanfaatkan waktu ujian dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Wagub juga mengingatkan bahwa UN sebenarnya juga dalam rangka mempersiapkan mental para siswa untuk bersaing dan berjuang.
"Jika mental sudah terbangun dalam pendidikan kita, saya yakin mereka akan survive. Jangan lembek jadi anak NTB, harus kuat, harus tahan banting, harus mau bekerja keras," terangnya.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Aidi Furqon menjelaskan, jumlah siswa yang mengikuti UNBK se-NTB sebanyak 2.051 siswa.
"Data saat ini masih diikuti 100 persen, karena sampai dengan pelaksanaan ujian, belum ada data siswa yang berhalangan atau tidak mengikuti ujian," ucapnya.
Untuk mengatasi masalah teknis seperti listrik padam, ia mengatakan sekolah telah menyiapkan genset agar tidak terjadi gangguan dalam pelaksanaan UNBK.
Sedangkan untuk mengatasi masalah IT seperti jaringan dan kerusakan komputer, sekolah juga telah menyediakan komputer cadangan untuk mengganti komputer yang rusak.
"Khusus untuk siswa yang berada di lokasi terdampak gempa, pemerintah memberikan keringanan dengan mengurangi tingkat kesulitan soal ujian," katanya.
Baca juga: Sebanyak 5.816 Siswa SMK di Gorontalo Ikuti UNBK
Baca juga: UNBK SMK di Bali diikuti 32.102 siswa
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019