Brisbane (ANTARA) - Kehebohan publik dan media Australia mewarnai ketibaan bersejarah pesawat superjumbo Airbus A-380 Singapore Airlines di Bandara Internasional Sydney, Kamis Pukul 17.25 waktu setempat, dalam penerbangan perdananya dari Singapura. Kehebohan itu tidak hanya datang dari anak-anak sampai orang tua yang memotret dan merekam momen bersejarah tersebut dengan kamera foto dan video mereka, tetapi juga datang dari sedikitnya seratus wartawan Australia dan mancanegara. Seperti dilaporkan AAP, Stasiun TV "SBS" dan CNN yang dipantau ANTARA dari Brisbane, Kamis malam, pesawat bernomor penerbangan SQ380 itu berhasil mencuri perhatian publik. Peter Mindhan, warga Sydney berusia 54 tahun, misalnya mengatakan menyaksikan kedatangan pesawat "double deck" yang mampu memuat lebih dar 500 penumpang itu adalah pengalaman ketiganya setelah sebelumnya menyaksikan pesawat Concorde dan jumbo jet Boeing 747 pada 1970-an. Airbus A380 milik Singapore Airlines yang membawa 471 penumpang dari 35 negara itu tiba di Bandara Internasional Sydney setelah terbang selama sekitar tujuh setengah jam dari Bandara Internasional Changi. Di antara penumpangnya adalah Bo Lamdgrend, warga Swedia berusia 56 tahun, yang rela membayar tiket PP seharga 14 ribu dolar Singapura untuk kelas ekonomi. Tiket termahal untuk penerbangan perdana itu dibayar oleh Julian Hayward. Warga Sydney berkebangsaan Inggris berusia 38 tahun itu rela membayar seratus ribu dolar AS untuk tiket kelas bisnis. Pesawat Airbus A380 "Singapore Airlines" itu dijadwalkan meninggalkan Sydney kembali ke Singapura, Jumat. Pesawat penumpang terbesar di dunia itu sempat mengalami penundaan produksi hingga 18 bulan. Selain Singapura yang menurut CNN sudah membeli sepuluh buah A-380, sejumlah maskapai penerbangan lain juga sudah memesan jenis pesawat yang sama. Maskapai penerbangan Malaysia (MAS) misalnya sudah memesan enam unit, Thailand (6), British Airways (12), China Southern (5), dan Emirates (47). (*)
Copyright © ANTARA 2007