Ramallah, Palestina (ANTARA) - Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengecam pengumuman Romania untuk memindahkan Kedutaan Besarnya di Israel ke Al-Quds (Jerusalem) sebagai pelanggaran nyata terhadap hak rakyat Palestina, hukum internasional dan resolusi PBB.

"Itu hanya memberi sumbangan bagi penghapusan penyelesaian dua-negara, satu-satunya cara menuju perdamaian dan kestabilan di seluruh wilayah ini," kata Erekat di dalam satu cuitan.

Ia menyeru Uni Eropa agar bertindak mengenai keputusan Romania tersebut, yang ia tekankan adalah pelanggaran terhadap kebijakan lama Eropa. "Kami mengangkat masalah ini dengan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OIC)," kata Erekat.

Presiden Romania Klaus Iohannis pada Ahad (24/3) juga menegur Perdana Menterinya Viorica Dancila karena menyatakan Kedutaan Besar Romania di Israel akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Al-Quds.

Ia mengatakan pernyataan semacam itu oleh Dancyla memperlihatkan "ketidakpedulian total terhadap kebijakan luar negeri dan dalam pengambilan keputusan penting negara Romania".

Dancila mengumumkan dalam satu pertemuan dengan kelompok lobi pro-Israel di Amerika Serikat, AIPAC, negaranya bermaksud memindahkan Kedutaan Besarnya di Israel ke Al-Quds.

Iohannis menekankan bahwa keputusan semacam itu tidak boleh diambil oleh pemerintah, tapi oleh dia sebagai presiden.

Sumber: WAFA

Baca juga: Presiden Romania tak setujui pemindahan kedubes ke Al-Quds
Baca juga: Unjuk rasa anti-pemerintah di Romania berujung rusuh

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019