Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan perdebatan mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 tidak akan mengganggu agenda utama pemerintahannya untuk memajukan perekonomian dan kondisi politik di Indonesia. "Target saya sekarang adalah tetap fokus pada mandat guna melakukan perubahan (reformasi) menuju situasi politik dan ekonomi yang lebih baik, tidak terganggu oleh perdebatan tentang Pilpres 2009," kata Presiden usai menerima penghargaan kepemimpinan (Leadership Award) dari Dewan Pengusaha AS-ASEAN, di Jakarta, Kamis malam. Di bidang ekonomi, Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan upayanya untuk menarik lebih banyak investasi baik asing maupun dalam negeri sekalipun telah berhasil menerapkan sejumlah kebijakan ekonomi yang mendukung perbaikan iklim investasi seperti Undang-Undang Penanaman Modal, Undang-Undang Kepabeanan, pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus dan mempercepat proses memulai bisnis di Indonesia. "Kita menyadari bahwa persaingan di ekonomi global sangat ketat seiring munculnya pasar-pasar baru untuk investasi," katanya. Sementara itu di bidang politik, Kepala Negara menggarisbawahi keberhasilan pemerintah untuk meletakkan dasar-dasar demokrasi di tataran akar rumput dengan suksesnya pemilihan kepala daerah di seluruh Indonesia. Presiden juga berjanji akan terus menggalakkan gerakan anti korupsi untuk menjaga kepercayaan publik. "Ambisi saya sejak awal adalah mengubah orientasi politik Indonesia agar lebih fokus pada rakyat bukan elit politik," ujarnya. Dalam upayanya untuk memodernisasi sistem politik di Indonesia, ia akan terus menjalin komunikasi langsung dengan rakyat agar rakyat dapat lebih terlibat dalam pembuatan kebijakan dan mengurangi peran elit politik. Presiden mengakui bahwa tiga tahun pertama masa pemerintahannya merupakan saat-saat yang berat dengan berbagai tantangan yang menghadang, antara lain bencana tsunami, gempa bumi, kenaikan harga minyak, dan flu burung. Namun, lanjut dia, dengan menggunakan prinsip dasar kepemimpinan untuk memahami dan mengatasi permasalahan maka setiap permasalahan dapat diubah menjadi peluang. Mengenai penghargaan yang diterimanya, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa penghargaan itu tidak semata-mata miliknya karena mengubah suatu negara bukan merupakan hasil pekerjaan satu orang melainkan kerja keras seluruh bangsa. Kepala Negara juga berharap jalinan kerja sama yang telah berlangsung baik antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN serta AS dapat terus berlangsung dan memajukan perekonomian di dua kawasan. Pada kesempatan itu Presiden juga mengatakan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kerja sama antara kedua belah pihak. Sementara itu menurut Presiden Dewan Pengusaha AS-ASEAN Matthew Daley, Presiden Yudhoyono berhak atas penghargaan itu karena keberhasilannya memperbaiki kondisi perekonomian dan politik Indonesia pasca-krisis. Penghargaan itu juga merupakan bentuk pengakuan atas keberhasilan Presiden Yudhoyono memajukan hubungan kerja sama antara ASEAN dan AS. Selain Presiden Yudhoyono sejumlah kepala negara di ASEAN yang juga pernah menerima penghargaan serupa adalah Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007