Mataram (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Wilayah Nusa Tenggara Barat mengimbau masyarakat untuk menghentikan ujaran kebencian dan fitnah di media sosial yang mengadu domba kelompok satu dengan kelompok lainnya menjelang Pilpres 2019.

"Kepada siapapun yang melakukan hal itu diminta menghentikan aktivitas tersebut untuk mewujudkan suasana yang aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat," kata Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir didampingi sekretaris Lalu Aksar Ansori di Mataram, Senin.

Selain itu, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ini, meminta para pemilik akun-akun provokaktif agar segera menghentikan aktivitas provokatifnya dan menertibkan anggotanya dengan menyaring penyebaran kabar bohong, fitnah dan ujaran kebencian tersebut, bahkan bila perlu mereka langsung menutup akun-akun tersebut.

"Masyarakat diminta tidak terpancing dengan provokasi tersebut, yang akan membuat semakin keruh suasana di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

Di samping itu, pihaknya juga meminta aparat kepolisian agar melakukan langkah-langkah pencegahan termasuk dapat mengambil tindakan hukum sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dengan menganut asas praduga tidak bersalah.

"Karenanya, mari kita wujudkan suasana demokrasi menghadapi Pemilu 2019 dalam suasana menyenangkan, aman, nyaman, riang gembira dan mendidik masyarakat dalam suasana kebersamaan dan persaudaraan sebagai umat seagama, sebangsa se-Tanah Air dan sesama manusia yang berakhlak dan berbudaya," katanya.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019