Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih PTB Bank Negara Indonesia Tbk. setelah pajak mencapai Rp1,56 triliun selama tiga triwulan pertama 2007, berarti naik 11 persen dari periode yang sama tahun lalu. "Secara absolut NPL BNIB turun seperti turunnya tingkat kredit bermasalah menjadi 8,3 persen (NPL Gross) dan 4,7 persen (NPL Net)," kata Direktur Utama PTB BNI, Sigit Pramono, di Jakarta, Kamis, dalam analyst meeting kinerja triwulan 3/2007. Beberapa indikator kinerja lain juga membaik di antaranya meningkatnya pertumbuhan kredit hingga 30 persen, kenaikan LDR menjadi 59,42 persen, dan penguatan struktur modal (CAR) menjadi 17,61 persen. Sementara itu, Wakil Direktur Utama PTB BNI, Gatot M. Suwondo, mengatakan triwulan III/2007 merupakan momentum yang bernilai strategis bagi BNI dengan rampungnya proses privatisasi pada Agustus 2007 yang meningkatkan kepemilikan publik dari 0,88 persen menjadi 27 persen. "Masuknya dana segar senilai Rp3,9 triliun telah memperkuat struktur permodalan BNI dan akan mendorong pertumbuhan bisnis yang telah direncakan baik secara organik maupun non organis dengan fokus pada pengembangan segmen UKM dan konsumer," katanya. Ia mengatakan, pihaknya percaya bahwa investasi yang telah dilakukan pada segmen UKM dan perbankan konsumer akan menjadi sumber bisnis yang berdampak positif pada profitabilitas perusahaan. BNI mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp3,32 triliun atau naik 15 persen dari Rp2,02 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan dikontribusikan oleh pendapatan non bunga yang naik 66 persen hingga mencapai Rp3,09 triliun yang berasal dari pendapatan atas transaksi jasa-jasa perbankan, dari transaksi tresuri, dan pendapatan anak perusahaan. Total aktiva per 30 September tercatat sebesar Rp172,48 triliun atau naik 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan total outstanding kredit BNIB pada akhir September 2007 mencapai Rp79,58 triliun atau naik 30 persen dari Rp61,33 triliun termasuk pembiayaan syariah yang naik 50 persen sehingga menjadi Rp1,60 triliun di akhir triwulan 3/2007. Komposisi kredit saat ini yaitu kredit korporasi 41 persen dari total kredit, kredit UKM dan konsumer 42 persen dan 15 persen dari total kredit, dan sisanya merupakan pembiayaan syariah. "Dengan pencapaian NPL di bawah 5 persen ini maka terhitung sejak akhir September 2007 BNI telah memenuhi kriteria bank jangkar," kata Sigit Pramono.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007