Doa bersama yang dirangkaikan dengan haul ibunda Ma'ruf Amin, Nyai Hj Siti Maimunah binti KH Moh Romli itu dihadiri puluhan ribu warga. Hadir pula pelantun sholawat Haddad Alwi.
Dalam kesempatan itu Ma'ruf kembali menjelaskan bahwa kesediaannya menjadi cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi) bukan karena ambisi pribadi.
"Saya diminta membantu Pak Jokowi untuk bersama-sama memimpin bangsa ini. Sebagai santri, sebagai kiai, sebagai nahdliyin, kita tentu tak boleh mundur, ketika negara sudah memanggil. Ini saya niatkan sebagai bakti saya kepada negeri ini," paparnya.
Ma'ruf lantas meminta doa agar diberi kekuatan dan kemudahan untuk memenangkan pemilihan presiden sekaligus mampu menjalankan amanah bila ditakdirkan menang.
Sementara itu, Rais Syuriah PBNU KH Manarul Hidayat dalam ceramahnya mengungkapkan, sebagai pemimpin umat yang kini didorong untuk memimpin bangsa ini, jelas ada tugas besar yang dipikul Ma'ruf.
"Setidaknya ada tiga tugas yang dipikul Abah Yai. Pertama, menjaga bangsa dan negara ini dari rongrongan kelompok radikal yang ingin merusak NKRI," kata Manarul.
Tugas kedua dan ketiga, lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Al-Manar itu, melawan hoaks dan fitnah yang sering digulirkan sekelompok orang yang ingin mengacaukan negeri ini serta menjaga kedaulatan bangsa dan memajukan ekonomi umat.
"Kiai Ma’ruf dalam kiprahnya selama ini telah membuktikan komitmennya untuk menjaga kedaulatan NKRI, juga mengembangkan ekonomi keumatan dengan tetap menjaga stabilitas nasional," kata Manarul.
Pewarta: Sambas
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019