Kami sejak turun temurun melaksanakan puasa Kawalu Bulan Satu sampai Kawalu Bulan Ketiga.

Lebak (ANTARA) - Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, Senin (25/3) serentak melaksanakan puasa karena memasuki ritual Kawalu Bulan Kedua.

"Kita bersama isteri dan anak memasuki Kawalu Bulan Kedua menjalani puasa seharian," kata Reksan, seorang warga Badui saat ditemui di Desa Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Minggu.

Masyarakat Badui sebelum melaksanakan tradisi puasa Kawalu, terlebih dahulu sore harinya memasak aneka makanan bersama anggota keluarga.

Pelaksanaan puasa masyarakat Badui diawali pukul 24.00 WIB dilarang makan dan minum seharian dan berbuka puasa pukul 17.30 WIB.

Sebelum berbuka puasa, mereka wajib memakan daun sirih dan gambir. "Kami memperbolehkan makanan dan minuman setelah terlebih dahulu memakan daun sirih," katanya.

Santa, warga Badui mengaku bahwa mereka bersama anggota keluarga menyambut baik pelaksanaan puasa Kawalu Kedua.
Sebab, masyarakat Badui wajib puasa sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu juga puasa menjadikan badan sehat, meski kondisi tubuh lemah. "Kami sejak turun temurun melaksanakan puasa Kawalu Bulan Satu sampai Kawalu Bulan Ketiga," katanya.

Santa mengatakan, masyarakat Badui Luar maupun Badui Dalam diwajibkan melaksanakan berpuasa Kawalu itu sejak baligh atau usia 15 tahun ke atas.

Syarat berpuasa itu tentu harus orang yang sudah dikhitan atau disunat. "Kami merasa senang menjalani puasa Kawalu itu," katanya.*


Baca juga: Jaro Daenah, pemuka Badui meninggal di Lebak

Baca juga: Kain tenun Badui mendunia

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019