Batang (ANTARA) - Puluhan warga Nahdatul Ulama Kabupaten Batang, Jawa Tengah, dalam rangkaian Hari Lahir Ke-96 NU melaksanakan istighosah kubro di Alun-Alun Batang agar pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 berjalan aman dan damai. Minggu.

Bupati Batang Wihaji usai pelaksanaan istighosah di Batang, Minggu, mengatakan, pemerintahan setempat sangat bangga dan terharu karena masyarakat sangat antusias mengikuti istighotsah kubro dengan baik dalam rangka ikut mendoakan pelaksanaan Pemilu 2019 berlangsung aman dan damai.

"Warga NU berkumpul bersama bermunajab, istighosah kubro untuk memperingati hari lahir NU sekaligus mendoakan pelaksanaan Pemilu dapat berlangsung aman, damai, dan bermartabat," katanya.

Ia mengatakan pada kegiatan itu warga tampak semangat menjaga akhidah ahlusunah waljamaah, menjaga dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai yang terdepan. Mereka tidak bisa dipecah-belah dengan isu apapun termasuk hoaks dan ujaran kebencian." katanya.

Ia mengatakan pada era sekarang mudah sekali masyarakat menerima informasi dalam satu genggaman telepon seluler sehingga bisa saja dapat mudah menerima igormasi yang belum jelas dan belum tentu kebenarannya.

"Oleh karena, kami berharap masyarakat tidak mudah menerima inforasi yang jelas dan menerima ujaran kebencian, apalagi pada tahun politik sekarang ini yang pihak yang tidak bertanggung jawab menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian," katanya.

Ia meminta pada warga nahdiyin dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 karena hak suara mereka akan menentukan pembangunan bangsa Indonesia lima tahun ke depan.

Pada Pemilu 2019, kata dia, masyarakat dapat memberikan hak suaranya untuk memilih memilih calon legislatif, DPD, dan calon presiden-wakil presiden.

"Kami berharap masyarakat menyalurkan hak suaranya pada Pemilu Legilatif dan Pilpres 2019, sesuai hati nurani," katanya.

Ulama kharismatik, Habib Lutfi Bin Yahya, mengatakan, peringatan Hari Lahir Ke-96 NU bertujuan juga untuk memperkuat ideologi Pancasila sehingga ahlisunah waljamaah sebagai orang NU harus berani menjadi benteng, pagar NKRI.

"Bukti rasa terima kasih kepada pendiri NU yaitu berani menjadi benteng dan pagar NKRI. Jangan sampai menjadi orang NU mengecewakan pejuang-pejuang bangsa Indonesia," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019