Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan bahwa pembangunan Moda Raya Terpadu fase dua sudah lelang paket kontrak (contract package-CP) 200 untuk pembangunan gardu bawah tanah di Monumen Nasional (Monas).
"Kita dalam proses pelelangan untuk CP 201 dari Bunderan HI sampai Harmoni kemudian kita baru melakukan pelelangan paket - paket selanjutnya, tahun ini," kata William Sabandar, di Jakarta Pusat, Minggu saat acara peresmian MRT.
Dijelaskan, sekarang sedang proses pembebasan lahan utilitas dan diharapkan bila dilakukan pada tepat waktu, maka MRT
Jakarta fase kedua rute Bunderan HI - Kota diharapkan selesai pada 2024.
"Anggarannya Rp22,5 triliun, kita dapat pinjaman dari pemerintah Jepang. Sekarang barangnya sudah tersedia, jadi tinggal dikerjakan," kata Wiliam.
Dia menambahkan hari ini akan diumumkan mekanisme apakah menggunakan sistem daring atau pakai tiket.
"Saya akan umumkan sore ini mekanismenya seperti apa, tapi sebagaimana disampaikan oleh bapak presiden tadi ini akan dilakukan gratis," katanya.
Berdasarkan pengalaman yang didapatkan apabila tumpahan masyarakat yang begitu banyak, agak kesulitan khususnya untuk menjaga keamanan semua penumpang dan khususnya menjaga ketertiban dan kebersihan.
Ada beberapa perilaku yang kurang terpuji dilakukan pengguna MRT, seperti makan di dalam stasiun, bergantungan di gantungan, kemudian berdiri di depan pintu.
"Kami mengajak dan bapak presiden sudah mengingatkan bahwa mohon dijaga milik kita," kata Wiliam.
Berdasarkan evaluasi kemarin, maka hari ini pihak MRT membuka lagi 80 ribu kuota. Masyarakat diminta daftar melalui www.ayocobamrtj.com, sehingga ada keteraturan.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta dan Indonesia tolong jaga, tolong rawat MRT ini dan mari berperilaku baik dan santun perilaku aturan MRT," kata William.
Baca juga: Presiden berharap 10 tahun terbangun 231 km jalur MRT
Baca juga: Artis ibu kota bangga dengan MRT
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019