Jakarta (ANTARA News) - Direktur Penyelenggaraan Haji dan Umroh Departemen Agama (Depag), Slamet Riyanto, dan pimpinan media massa LKBN ANTARA, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI dan harian Republika, Kamis sore, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerjasama penyiaran dan penyebaran informasi haji 1428 H. Ruli Charmanto Iswahyudi, Direktur Pemasaran mewakili Dirut LKBN ANTARA, Achmad Muchlis Yusuf, menandatangani MoU tersebut. Dirut RRI, Parni Hadi, dan Direktur Republika Media Mandiri, Erick Tohir, juga ikut menandatangani MoU di ruang pertemuan Dirjen Haji Depag, Jakarta. Bentuk kerja sama semacam itu, bagi ANTARA, RRI dan Republika sudah berlangsung sejak lama. Oleh karena itu, Dirjen Haji berharap, informasi yang disampaikan kepada masyarakat benar-benar bermanfaat untuk meningkatkan kualitas keimanan umat Muslim. Sebelumnya, ketiga pimpinan media massa yang menandatangani MoU tersebut menyampaikan kata sambutan yang pada dasarnya berharap bahwa akan ada peningkatan kualitas berita yang disiarkan dari Arab Saudi. Harus dipahami bahwa pengiriman berita dari Arab Saudi adalah untuk kepentingan publik. Bukan melayani pejabat, apakah dari Depag atau lainnya. "Yang penting informasi itu bisa mencerdaskan publik," kata Parni Hadi. Sesuai fungsinya, ANTARA pun akan menyuguhkan berita secara cepat, tepat dan lengkap sehingga publik di tanah air dapat memperoleh informasi cepat, kata Direktur Pemasaran ANTARA. Republika, sebagai koran yang beda dengan media lainnya, memiliki segmen tersendiri. Tapi, bukan asal beda. Perbedaan saja belum cukup, karena itu pembaca perlu disuguhkan berita berkualitas untuk peningkatan keimanan umat Muslim, kata Erick Tohir. Bagi Slamet Riyanto, apa yang diutarakan dari masing-masing pimpinan media tersebut tak perlu dikomentari. Untuk hal ini, ia akan menagih janji saat pelaksanaan musim haji dalam waktu dekat ini. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007