Kediri (ANTARA News) - Setelah sembilan hari sejak status Gunung Kelud ditetapkan Awas (Level IV) pada Selasa (16/10) lalu berada di tempat-tempat pengungsian, kini sejumlah pengungsi sudah berkemas-kemas pulang, karena mulai kehabisan bekal.
"Ternyata di pengungsian kami banyak mengeluarkan uang, sedang harta benda kami di rumah sudah mulai habis," kata Sipuah (53), warga Desa Kebonrejo di tempat pengungsian Dusun Pluncing, Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jatim, Kamis.
Ia mengaku, telah menjual hasil kebun dan binatang ternaknya untuk bekal selama berada di pengungsian. "Mulai dari biji kopi, cabai, cengkih sampai ayam kampung sudah kami jual semua," katanya mengungkapkan.
Uang hasil penjualan jerih payahnya itu, kemudian digunakan untuk keperluan anak dan cucunya selama menempati tempat pengungsian di gedung serba guna Balai Desa Siman.
"Kalau kami yang tua ini sudah cukup dengan makanan yang kami dapatkan selama berada di tempat pengungsian, tapi untuk anak dan cucu saya, terpaksa harus beli. Apalagi di tempat pengungsian ini banyak orang berjualan," kata Suparmi (45), pengungsi asal Desa Kebonrejo lainnya.
Oleh sebab itu, dia terpaksa meninggalkan tempat pengungsian agar sudah bisa memulai menanam cabai di ladangnya, karena sekarang ini sudah memasuki musim tanam cabai.
Kendati sudah banyak para pengungsi yang pulang ke rumahnya masing-masing, namun Titik (47), warga Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, masih bertahan di tempat pengungsian Balai Desa Segaran, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.
Ia baru akan pulang Jumat (26/10) sore, karena sebagian warga ada yang menunggu kemungkinan Gunung Kelud akan meletus pada hari Jumat Legi.
"Kalau Jumat Legi ternyata tidak meletus, maka besok sore saya akan pulang," katanya sambil mengungkapkan, dalam sejarahnya Gunung Kelud meletus pada hari-hari ganjil penanggalan Jawa, yakni Legi dan Wage.
Sebelumnya, para pengungsi yang ada di Desa Segaran dan Desa Siman telah mendapatkan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono beserta sejumlah menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp2 miliar untuk para pengungsi di Kabupate Kediri dan Kabupaten Blitar, serta beberapa bahan pokok dan perlengkapan selama di pengungsian.
Sementara itu, Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, Umar Rosadi mengungkapkan, sampai sekarang ini penurunan status Gunung Kelud dari Awas (Level IV) menjadi Siaga (Level III) masih dalam wacana.
"Kami masih akan melakukan evaluasi selama tiga sampai empat hari ke depan, sebelum menurunkan status Gunung Kelud," katanya di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Ia menyebutkan, pada hari Kamis pukul 00.00 hingga 12.00 WIB telah terjadi lima kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa vulkanik dangkal, dua kali tremor, dan empat kali tektonik jauh.
Saat ini suhu air danau kawah tercatat mencapai 38,8 derajat celsius pada kedalaman 15 meter, 37,8 derajat celsius di kedalaman 10 meter, dan 36,8 derajat celsius pada bagian permukaan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007