Medan (ANTARA) - Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Prof Dr Syafruddin Kalo,SH, meminta kepada Polda Sumut bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi agar semakin gencar menangkap bandar penyelundup narkoba di perairan Tanjung Balai/Asahan.
"Daerah tersebut paling rawan masuknya narkoba dari Malaysia yang dibawa dengan menggunakan kapal kayu," kata Syafruddin, di Medan, Sabtu.
Selain itu, menurut dia, di perairan Tanjung Balai juga cukup banyak pelabuhan-pelabuhan kecil yang digunakan sindikat narkoba internasional untuk menyembunyikan barang "ilegal" tersebut.
"Bahkan nelayan tradisional dan warga setempat selalu dimanfaatkan sebagai kurir narkoba untuk mengelabui aparat keamanan di laut," ujarnya.
Ia menyebutkan, para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia tujuan Pelabuhan Tanjung Balai, juga banyak digunakan untuk menyelundupkan narkoba jenis sabu-sabu.
Penyelundupan narkoba di wilayah Pantai Timur Sumatera itu, cukup strategis karena berdekatan dengan perairan Selat Malaka, yang berbatasan dengan Malaysia.
"Sindikat narkoba jaringan internasional dari berbagai negara, sering memanfaatkan jalur laut untuk memuluskan bisnis mereka memasok obat-obat berbahaya ke Indonesia," ucap Guru Besar Fakultas Hukum USU itu.
Sebelumnya, Tim Opsnal Sat Res Narkoba Polres Tanjung Balai, menembak mati dua orang membawa 15 kg narkoba jenis sabu-sabu, inisial R (40) warga Jalan Suprapto Kota Tanjung Balai, dan Z (35) warga Trengganu, Malaysia.
Kapolres Tanjung Balai AKBP Irfan Rifai, dalam pemaparannya di Tanjung Balai, Rabu, mengatakan kedua tersangka itu, diberikan tindakan tegas dan terukur, karena berusaha melarikan diri ketika akan ditangkap petugas.
Saat ini, menurut dia, kedua jenazah tersangka berada di RSU Tengku Mansyur Tanjung Balai dan akan dibawa ke Pematang Siantar untuk autopsi.
"Petugas masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan narkoba, dan mengirimkan surat pemberitahuan ke Konjen Malaysia di Medan atas penangkapan warga asing itu," ujar AKBP Irfan.
Ia menjelaskan, penangkapan narkoba itu, berdasarkan informasi yang disampaikan masyarakat, bahwa ada beberapa orang laki-laki membawa narkoba dari Malaysia melalui pelabuhan tikus wilayah Kelurahan Beting Kuala Kapuas, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai.
Kemudian, petugas melakukan penyelidikan ke TKP, dan melihat kedua tersangka mengendarai masing-masing sepeda motor, serta membawa tas yang berisi sabu-sabu.
"Kedua tesangka itu, berhasil diamankan Tim Opsnal Sat Res Narkoba," ucap dia.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019