Jakarta (ANTARA News) - Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta (BSH), Tangerang, Banten memastikan akan menunda pelepasan segel empat pesawat milik PT Garuda Indonesia mulai hari ini (25/10), yang disegel sejak Selasa (24/10), menyusul lambannya pelaporan oleh BUMN Penerbangan itu. "Orang lapangan Garuda lamban sekali. Sistem Bea Cukai di BSH akan `closed` (tutup) jika sampai jam 17.00 WIB sore ini (25/10), input LHP (laporan hasil pemeriksaan fisik) atas empat pesawat itu belum juga dilakukan," kata Kasi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai BSH, Eko Darmanto saat dihubungi di Jakarta, Kamis. Dengan demikian, katanya, jika waktu itu terlewati maka pengurusan dokumen atas empat pesawat itu baru bisa dilakukan pada Jumat (26/10). Sementara itu, dua pesawat lainnya telah dilepas segelnya karena dokumen formalitas kepabeanannya sudah selesai. "Termasuk denda senilai Rp150 juta juga sudah diselesaikan oleh Garuda," kata Eko. Padahal, sebelumnya, BC BSH optimis akan melepas segel empat pesawat Garuda masing-masing bernomor seri 29205 PK-GZJ, 29206 PK-GZK, 209207 PK-GZL dan 29208 PK-GZM. Sedangkan, dua pesawat lainnya sudah dilepas segelnya yakni seri 29203 PK-GZH dan 29204 PK-GZI. Sebelumnya, Eko juga mengatakan pengurusan pembebasan pesawat milik BUMN yang masih disegel oleh bea cukai tersebut menemui kendala karena jatuh tempo keterlambatan pendaftaran impor ulang (re-import) sudah terlalu lama. Darmanto menjelaskan, kronologis penyegelan pesawat Garuda tersebut berawal sejak 2004 lalu ketika pihak Garuda mengimpor empat pesawat yang berlaku hingga 2006 dengan status impor sementara dan terjadi keterlambatan pada proses daftar ulang impor sementara pesawat tersebut. Pihak Garuda kembali terlambat mendaftarkan re-import terhadap enam pesawat sehingga bea cukai menyegel pesawatnya. "Saya harap pihak Garuda lebih tertib melakukan prosedur formalitas kepabeanannya dan kejadian ini harus menjadi pembelajaran," kata Darmanto. Bea Cukai BSH sendiri menemui kendala untuk membebaskan empat pesawat lainnya, karena masalah teknis pengiriman dokumen kepabeanan melalui sistem komputerisasi. Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda, Pujobroto, yang dihubungi secara terpisah melalui telepon selularnya pada pukul 16.50 WIB untuk dimintai konfirmasi mengenai kelambanan orang lapangan Garuda, tidak memberikan respon, termasuk ketika dihubungi melalui pesan pendek.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007