Kita ada sistem 'weight and balance', untuk 'line' kargo kita 40 persen, bagasi penumpang 20 persen dan Lion Parcel 40-50 persen. Tahun lalu bagasi penumpang 30-40 persen, tapi sekarang sedang memaksimalkan kargo
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan jasa kurir anak perusahaan Lion Air Group, Lion Parcel, menargetkan pengiriman volume pengiriman barang naik dua kali lipat menjadi empat juta ton pada 2019 dari dua juta ton pada tahun sebelumnya.
“Target kita tahun ini empat juta ton atau ‘double’ dari tahun lalu dua juta ton,” kata Chief Marketing Officer Lion Parcel Adhitya Chandra dalam Top Seller Communities Gathering di Jakarta, Sabtu.
Untuk mencapai target tersebut, salah satu langkah bisnis yang dijalankan adalah membuka titik-titik penjualan (point of sales) di sejumlah bandara, di anataranya Bandara Internasional Soekarno-Hatta-Tangerang, Halim Perdanakusuma-Jakarta, Juanda-Surabaya dan Husein Sastranegara-Bandung.
Dengan demikian, lanjut dia, Lion Parcel bisa melayani penumpang pesawat yang enggan membayar bagasinya (excess baggage), sebab tarif yang ditawarkan cukup kompetitif, yakni 20-30 persen lebih murah dari tarif bagasi.
Adhitya menambahkan saat ini komposisi pengisian “belly” (perut) pesawat untuk bagasi penumpang berkurang sejak diberlakukan bagasi berbayar, yakni dari 30-40 persen menjadi 20 persen.
“Kita ada sistem ‘weight and balance’, untuk ‘line’ kargo kita 40 persen, bagasi penumpang 20 persen dan Lion Parcel 40-50 persen. Tahun lalu bagasi penumpang 30-40 persen, tapi sekarang sedang memaksimalkan kargo,” katanya.
Saat ini, Adhitya menyebutkan, pihaknya sudah memiliki 5.000 “point of sales” yang menyentuh hingga kabupaten.
“Untuk di jaringan desa, dusun atau banjar, kita kerja sama dengan PT POS, tapi nantinya kita juga akan targetkan lima kodepos setiap bulannya,” katanya.
Di tahun ini, ia juga menargetkan penambahan 5.000 “point of sales” (POS), sehingga total ada 10.000 POS.
Strategi bisnis lainnya, dia menambahkan, yakni akan memperluas di jaringan “market place” atau eceran dari yang saat ini hanya berfokus pada “corporate”.
“Fokus di awal memang ‘corporate’, sekarang kita ‘gain market’ di pengiriman kecil-kecil tapi banyak ditambah juga dengan kerja sama kurir ‘vehicle virtual’ dan aplikasi kita,” katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019