Jakarta (ANTARA News) - Lima kawasan di Jakarta Pusat yakni Menteng, Tanah Abang, Gambir, Cempaka Putih, dan Senen adalah daerah yang rawan terjadi pohon tumbang sehingga pengguna jalan yang melintas di wilayah itu diminta berhati-hati terutama pada musim hujan ini.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pertamanan Jakpus, Gunawan Widoyoko, di Jakarta, Kamis, mengatakan, untuk kawasan Gambir yang rawan pohon tumbang itu seperti di Jalan Merdeka Timur dan Jalan Merdeka Utara, sedangkan kawasan Tanah Abang di Jalan Abdul Muis dan Bendungan Hilir.
"Memang usia pohon di daerah itu sudah tua, rata-rata sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dahulu. Sedangkan jenis pohonnya sendiri adalah asem, mahoni dan trembesi," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada para pengguna jalan untuk lebih berhati-hati ketika melintasi kawasan tersebut, untuk mencegah terjadinya pohon tumbang terutama disaat musim penghujan.
Upaya yang dilakukan oleh Sudin Pertamanan Jakpus sendiri, kata dia, rutin melakukan pemangkasan pada pohon-pohon yang sudah rindang serta melakukan pemasangan "sling" (pengikat) pada pohon yang dinilai dapat tumbang.
"Khususnya untuk pemasangan sling itu, dilakukan di Jalan Abdul Muis dengan mengarahkan ke kali hingga ketika tumbang tidak mengarah ke jalan melainkan ke kali," katanya.
Sudin Pertamanan Jakpus juga saat ini menyiagakan lima unit truk dan 20 personel, serta menyediakan saluran telepon darurat di nomor 021-3447464.
"Warga dapat menelepon ke posko, jika ada pohon yang rawan tumbang di tempat tinggalnya kemudian kami akan melakukan pengecekkan apakah nantinya perlu ditebang atau cukup dilakukan pemangkasan dahan," katanya.
Data Sudin Pertamanan Jakpus, sepanjang 2006 sebanyak 4.776 pohon sudah dipangkas dan 146 pohon tumbang. Untuk pohon tumbang itu, paling banyak di Kelurahan Utan Panjang sebanyak 60 pohon dan Kemayoran 60 pohon.
Selanjutnya, tujuh pohon di jalur hijau Jalan Musi, sebelas pohon di Taman Talang Betutu Ujung, dan dua pohon di Jalan Gunung Sahari Utara.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007